"Bagi rakyat, politik bukan urusan koalisi atau oposisi tetapi bagaimana kebijakan publik mengubah hidup sehari-hari."-Najwa Shihab
Harusnya Surya Paloh dalam momentum HUT NasDem ke-11 meminta pada tiga menteri NasDem yang ada dalam Kabinet Indonesia Maju, untuk mundur. Itu baru gentle, risiko dari sebuah strategi politik.
Percuma juga Surya Paloh membantah hubungannya dengan Presiden Jokowi tak harmonis, publik bukan bodoh membaca situasi. Nyatanya retak, gejala besar pecah kongsi diahir pemerintahan. Â
Bukan dengan bahasa kiasan bahwa masih mendukung Presiden Jokowi, padahal malah mengganggu konsentrasi dalam mengisi tugas dan tanggung jawab sebagai presiden.
Baca juga:Â Jokowi Vs Surya Paloh? NasDem Harus Tarik 3 Menterinya sebelum di Reshuffle
Dalam pidato Bang Surya yang cukup semangat tapi juga terkesan ada ketakutan atau keraguan akan adanya reshuffle kabinet untuk mengganti tiga menteri kader NasDem.
Surya Paloh sebagai Founder sekaligus Ketua Umum (Ketum) NasDem mengatakan bahwa masalah adanya beda pendapat atau sikap menghadapi Pilpres 2024, sepenuhnya bola itu ada di tangan Jokowi.
Baca juga:Â Surya Paloh Cengeng? Mau Beda Jokowi tapi Tidak Mau Terima Risiko
Sepertinya seakan menantang Presiden Jokowi, padahal sesungguhnya bola itu ada di tangan Bang Surya Paloh. Artinya NasDem yang harus tahu diri, tarik menterinya di Kabinet Jokowi.
Percuma juga Surya Paloh dengan semangat mengatakan bahwa masih setia bersama Presiden Jokowi, karena sangat jelas secara depakto keluar dari rel politik Jokowi setelah deklarasi Anies Baswedan.