"Sekarang teman, besok musuh, besoknya berkoalisi lagi, begitulah politik."
Membaca Kompas.Com di "Surya Paloh: Nasdem Ingin Jadi Sahabat Sejati dalam Suka Duka Presiden Jokowi" bahwa nampak Surya Paloh, Ketum NasDem ketakutan Presiden Joko Widodo (Jokowi) adakan reshuffle.
Maaf Bang Surya, penulis perhatikan ahir-ahir ini kurang percaya diri. Tidak lagi seperti yang kukenal sejak masih di FKPPI dan Golkar, kebetulan dulu kita pernah sama di Golkar sebelum menjadi partai.Â
Baca juga:Â Jokowi Terjepit tapi Malah Menjepit, Rakyat Belajar Politik
Bang Surya sangat kukagumi sejak dulu. Sekarang kelihatan Bang Surya sedikit labil menghadapi kenyataan, seperti ada ketakutan Presiden Jokowi reshuffle dan membuang tiga menteri dari Nasdem. Kenapa seh takut Bang Surya, jabatan dan kekuasaan bukan segalanya.Â
Berpolitiklah dengan penuh etika dan integritas, itulah seninya politik dan strategi. Menang tanpa bertempur dan juga tidak perlu cengeng. Tegar dan konsisten dalam pilihan, jangan mendua.Â
Baca juga:Â Pilpres 2024: Cawapres Pegang Peran Penting, Salah Pilih, Kalah!
Kalau memang pilihan berbeda dengan Presiden Jokowi, hadapi perbedaan itu. Jelas bahwa Anies dan Jokowi beda sikap menghadapi kandidasi pilpres.Â
Jangan paksa mau sama terus Presiden Jokowi didalam pemerintahan, jelas beda Bang Surya, sebuah keniscayaan perbedaan itu. Jadi maklumi Presiden Jokowi bila mengambil garis berbeda.Â
Ketum Partai Nasdem Surya Paloh tanggapi kemungkinan Presiden Jokowi melepas Partai Nasdem dari koalisi pemerintahan saat ini. Paloh mengatakan, dirinya tak berharap Jokowi tidak membutuhkan Nasdem lagi.