"Politik bukanlah perebutan kekuasaan bagi partainya masing-masing, bukan persaingan untuk menonjolkan ideologinya sendiri-sendiri tetapi politik untuk menyelamatkan dan menyelesaikan revolusi Indonesia." - Ir. Soekarno.
Mungkin tidak berlebihan kalau bisa disebut bahwa Presiden RI ke-8 pasca Presiden Joko Widodo (Jokowi) adalah mengarah pada Prabowo Subianto.Â
Sudah beberapa artikel penulis mengulas kemungkinan besar Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, juga Ketum Gerindra bakal mulus menjadi Presiden ke-8.
Semakin terjepit Presiden Jokowi dari PDI-P dan Golkar dalam mengarahkan Ganjar Pranowo, maka pilihannya ke Prabowo Subianto. Artinya Jokowi lepas beban, bila pada ahirnya ke Gerindra.Â
Baca juga:Â Pesan Politik Prabowo ke Mega dan Jokowi dari Sentul Bogor
Malah kemungkinan besar bila Jokowi ke Prabowo, maka Megawati bisa ikut serta mendukung dan/atau koalisi dengan Gerindra untuk pilih posisi aman.Â
Presiden Jokowi cerdas memainkan irama dan genderang politik yang labil ditengah penguasa partai politik. Jokowi tidak ada matinya dan tetap menjadi moderator kandidasi menuju Pilpres 2024.
Begitu sabar Prabowo Subianto mengawal karir politiknya dengan dasar utama menjalin silaturahmi dengan lawan politiknya, itu kelebihan mencolok Prabowo Subianto yang tidak dimiliki oleh elit politik lainnya.
Baca juga:Â Pilpres 2024, Cawapres Pegang Peran Penting, Salah Pilih, Kalah!
Puncak daripada sikap legowo menerima kekalahannya di Pilpres 2019 saat berpasangan dengan Sandiaga Uno dikalahkan oleh Jokowi-Ma'ruf. Namun ahirnya Prabowo-Sandi masuk di jajaran Kabinet Indonesia Maju, sungguh luar biasa memikirkan kedamaian.Â