"Banyaknya bisnis rintisan atau starup yang mati suri, itu tidak terlepas dari kesalahan pemerintah dalam mendukung tanpa memperhatikan kesiapan mental dan persiapan sumber daya manusia dalam menjalankan bisnisnya"
Banyak usaha bisnis rintisan atau starup yang mati suri, bukan hanya di Indonesia tapi juga di luar negeri. Awalnya wow full semangat, tapi ahirnya berhenti dan melakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK.
Ada dirintis kelompok keluarga, kelompok sahabat dan bersama satu sekolah atau kampus, teman kerja dan semua dengan mudah dan cepat langsung bangun bisnis rintisan bersama atau tunggal.
Beramai-ramai kembangkan bisnis startup atau aplikasi yang bisa diakses oleh banyak orang. Tapi ujungnya mereka mundur pelan-pelan dan mati suri.
Berbagai ide dan kreativitas mereka sajikan dalam bisnisnya. Kehadiran bisnis startup atau perusahaan rintisan menjadi sebuah fenomena di Indonesia.Â
Karena kreatifitas mereka hanya dibalut semangat bisnis sesaat, tanpa kekuatan mental menghadapi pancaroba alias berbagai masalah.
Bagaimana Memulai?
Semangat bisnis anak muda seiring dengan adanya kemudahan internet dewasa ini, kemudahan inilah sebenarnya yang memicu sehingga beramai-ramai kembangkan bisnis startup atau aplikasi yang bisa diakses oleh banyak orang.
Dari motivasi tersebut muncullah kreatifitas dan mereka ciptakan produk-produk dengan harapan kemudahan bisa dapat cuan dengan mudah melalui penjualan online.Â
Penulis beri contoh dalam bisnis sampah, semua pebisnis sampah yang melakukan pembelian dan penjualan online, semua mati suri. Karena mereka tidak dibekali ilmu dan pengalaman bisnis yang benar.Â