"Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan (LBP) pakai jas kuning, itu kode keras Jokowi ke Megawati bahwa akan pindah dari PDI-P (merah) ke Golkar (kuning), kita tunggu ending dari candaan tersebut"
Menyimak pidato Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menghadiri Puncak Peringatan HUT ke-58 Partai Golkar di Kemayoran, Jakarta, Jumat (21/10), sungguh sangat menohok.
"Oleh sebab itu, saya yakin, saya yakin, saya yakin Golkar akan dengan cermat akan dengan teliti akan dengan hati-hati tidak sembrono dalam mendeklarasikan capres dan cawapres," kata Jokowi.
Sangat jelas bahwa Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) masih didalam kendali Jokowi, tapi tidak sepenuhnya menguasai. Dibuktikan dengan pidato politik Ketua Umum (Ketum) Golkar Airlangga Hartarto.
Hampir semua pidato Airlangga berisi sukses story pemerintahan Jokowi-Ma'ruf. Lalu dengan tegas Golkar melalui KIB akan melanjutkan program-program tersebut untuk kedepannya.
Begitu juga Jokowi sebenarnya menohok PDI-P yang justru memang belum menyatakan deklarasi pada Puan Maharani, tapi depacto sama saja Megawati sudah deklarasikan Puan untuk diusung PDI-P.
Pada menit ke 10.14, Presiden Jokowi mengatakan "Saya titip pesan jangan terlalu lama-lama" kalimat itu sebenarnya tertuju pada Megawati.
Megawati lama menganbil sikap, karena mencari ruang (dukungan) yang tepat untuk bicara ke publik tentang Puan. Khususnya dukungan Presiden Jokowi.
Tapi bukan hanya Jokowi yang tidak mendukung Puan, namun publik juga tidak sama sekali menginginkan Puan maju sebagai capres, apalagi dengan mendepak Ganjar Pranowo.
Begitu juga Presiden Jokowi memberi ilustrasi pemilihan pilot, sebenarnya semua tertuju pada Megawati. Begitu keren dan menusuk pidato itu, yang menandakan Jokowi sedikit geram pada Megawati.