Penulis berkunjung ke Papua Barat, memenuhi undangan salah satu Ketua Suku Wawiyai, Papua Barat. Mahalnya karena jauh di pulau dan susah bila wisata sendiri, karena transportasi yang menjadi problem bila tanpa rombongan, dengan sewa perahu.
Sebagai pemerhati dan pengamat regulasi sampah, sekaligus melakukan survey sampah di pesisir pantai/pulau dan laut di destinasi wisata disana.
Banyak suku di Papua, dan diperkirakan mencapai 255, dan mempunyai bahasa dan kebudayaan sendiri.
Papua adalah provinsi paling timur Indonesia yang wilayahnya bersebelahan dengan negara Papua Niugini.
Kata Papua sendiri berasal dari bahasa Melayu, yang artinya rambut keriting, mengacu pada penampilan fisik suku-suku asli di sana.
Sebelum penulis berkunjung ke Papua Barat, awalnya berpikir Kepulauan Pianemo mirip dengan Ha Long Bay - Vietnam.
Kebetulan penulis pernah ke Ha Long Bay Provinsi Quang Ninh, Vietnam itu bisa menikmati pulau-pulau dengan air yang tenang. Dalam pikiran seperti di Vietnam itu. Ternyata Raja Ampat lebih keren daripada Ha Long Bay.
Di Kepulauan Pianemo harus menembus lautan, dan tergantung kondisi alam, ombak bisa sangat tinggi dan saya pikir disitu tantanganya.
Tetapi setelah sampai dikepulauan itu sangat luar biasa keindahan alam Indonesia. Ternyata laut dan ombaknya sangat bersahabat