"Politik bukanlah perebutan kekuasaan bagi partainya masing-masing, bukan persaingan untuk menonjolkan ideologinya sendiri-sendiri tetapi politik untuk menyelamatkan dan menyelesaikan revolusi Indonesia."-Ir. Soekarno
Akibat pengaruh elitabilitas founder partai politik (Parpol) yang menjadi dominan dan mengalahkan elektabilitas, maka sudah bisa diprediksi siapa saja yang akan menjadi calon presiden (Capres) pada Pilpres 2024.
Parpol yang berpengaruh yaitu yang berada pada posisi papan tengah ke atas, dua Parpol punya pengaruh besar yaitu PDI-P dan Gerindra. Parpol lain menunggu bola muntah.
Selain dua Parpol tersebut, tidak ada yang paling berani deklarasi, selain Prabowo Subianto yang sudah deklarasi dirinya. PDI-P masih mengambang dengan Puan, karena Puan masih berpotensi turun menjadi Cawapres, ini realita.
Realita ini juga sebenarnya yang bikin stres Presiden ke-6 Soesilo Bambang Yudhoyomo atau SBY, sehingga mencurigai potensi kecurangan pada Pilpres 2024.Â
SBY nampak ketakutan tidak ada yang pilih AHY jadi Cawapres, maka macam-macam saja curiganya alias curiga berlebihan alias curiga dibuat-buat. Tapi terbaca bahwa itu sebuah ketakutan saja.
Partai NasDem yang duluan mengusung tiga Capres non kader, itu sebuah strategi saja Surya Paloh Founder dan Ketua Umum NasDem untuk mendorong kader NasDem menjadi Cawapres.Â
Karena Partai NasDem sangat jelas atau sepertinya akan mengusung Anies Baswedan sebagai Capres dengan strategi dibuatnya bersama Jusuf Kalla. NasDem tau diri untuk tidak majukan kadernya sebagai Capres, tidak ada mumpuni.
Jadi kalau Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) Ketua Umum Partai Demokrat, ingin masuk di koalisi NasDem untuk menjadi atau merebut Cawapres, itu masih penuh perjuangan dan susah, karena justru NasDem yang ingin mengisi Cawapres dari Anies Baswedan.
Jadi siapa saja Capres yang diprediksi tersebut, ya antara lain ada empat: Prabowo Subianto, Puan Maharani (plus Parpol) lalu Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo (non Parpol). Itu yang nyata sebagai Capres 2024, lainnya masih abu-abu, seperti Airlangga (Partai Golkar), Sandiaga Uno (non Parpol).