"Segera mengubah paradigma berpikir dan bertindak secara profesional dan proporsional dalam menyikapi otonomi daerah berwawasan nasional dan global, dalam rangka memberi pelayanan yang baik kepada masyarakat secara integrasi antardaerah dengan pola pembangunan kerjasama regionalisasi manajemen dan regionalisasi marketing."Â
Dalam mengantisipasi pelayanan transportasi di luar Jakarta, mutlak Jakarta membantu pembiayaan pembangunan pada daerah daerah penyangganya, antara lain; Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Bodetabek).
Sebenarnya pembangunan transportasi penyangga Jakarta, tidak sulit karena sudah ada lembaga khusus, Badan Kerja Sama Pembangunan Jabodetabekjur (BKSP Jabodetabekjur) untuk mengatur kerja sama antardaerah bertetangga.
Dalam wilayah Jabodetabek tersebut, ada 8 kabupaten dan kota wilayah otonom. Selain DKI Jakarta (Pusat, Utara, Barat, Selatan dan Timur) sebagai kota administratif dan Kab. Kepulauan Seribu.Â
Jadi dengan kerjasama antardaerah, satu planning dalam pembangunan sarana dan prasarana (sapras), akan terjadi efisiensi dan efektivitas.
Satu per satu moda transportasi umum di Indonesia semakin lengkap dan terpadu. Misalnya di Jabodetabek, mulai dari Bus Transjakarta yang memiliki jalur khusus (busway), Kereta Rel Listrik (KRL/Commuter Line), Mass Rapid Transit atau Moda Raya Terpadu (MRT), dan kini Light Rail Transit (LRT).
Baca juga:Â Kerjasama Antar Daerah dan Peningkatan Daya Saing Wilayah
Solusi Integrasi Regionalisasi