Mohon tunggu...
H.Asrul Hoesein
H.Asrul Hoesein Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang Sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Jakarta http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Founder PKPS di Indonesia | Founder Firma AH dan Partner | Jakarta | Pendiri Yayasan Kelola Sampah Indonesia - YAKSINDO | Surabaya. http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Menteri LHK Mencari Solusi Sampah dalam Kelumpuhan Reputasi

27 Maret 2022   04:09 Diperbarui: 27 Maret 2022   06:15 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Kondisi sampah di Indonesia. Sumber: DokPri

"Terbaca sangat jelas tidak ada reputasi dan integritas leading sektor sampah di Indonesia dalam menyelesaikan masalah persampahan, sangat nampak terjadi kebimbangan dalam membuat kebijakan. Sepertinya mereka serba salah." Asrul Hoesein, Founder Yayasan Kelola Sampah Indonesia (Yaksindo).

Sejak 2013 sampai sekarang penulis cukup aktif memberi masukan pada pemerintah dan pemerintah daerah, khususnya pada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) serta lintas kementerian dan lembaga (K/L) agar permasalahan sampah bisa diselesaikan.

Begitu seriusnya penulis untuk menguji dengan pasti reputasi dan integritas Menteri KLHK beserta jajarannya dan K/L termasuk menguji keseriusan lintas asosiasi dalam menyelesaikan masalah sampah, sehingga penulis berhenti berbisnis di persampahan hanya ingin memastikan diri pada posisi independensi agar KLHK dan K/L tidak punya alasan lain untuk mengetahui keseriusan dan integritasnya.

Termasuk untuk menguji sebuah permasalahan sampah yang ada dan sekaligus bisa dengan fokus menemukan solusinya. Semuanya itu menjadi motiv penulis berhenti berbisnis di persampahan dan full menjadi pengamat dan sekaligus mengawal secara profesional dan independen dalam masalah sampah di Indonesia yang karut-marut.

Maka melalui masa demi masa, penulis membaca arah dan keinginan para stakeholder dan terlebih khusus para pengurus lintas asosiasi semua pada kondisi memprihatinkan. Sangat keras terbaca bahwa hanya sandiwara murahan yang dipertontonkan pada masyarakat, tanpa malu dan takut sedikitpun menyandera diti mereka sendiri.

Baca Juga: Apa Kabar Usia 12 Tahun UU Sampah?

Semua Solusi Lumpuh

Namun semua lumpuh karena KLHK dan lintas kementerian memang tidak ingin masalah sampah ini tuntas dengan benar sesuai amanat Undang-undang No. 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah (UUPS).

KLHK selalu dan sangat pasih meminta agar semua pihak melakukan sinergi dan kolaborasi, tapi semua itu hanya omongan kosong belaka pada tubuh elit KLHK. Tapi justru mereka yang tidak ingin kolaborasi. Hanya ingin berdiskusi pada orang-orang yang mampu mengikuti apa kata paduka alias ABS/AIS saja.

Penulis saksikan dan rasakan bahwa KLHK tidak ingin melaksanakan perintah atau amanat UUPS. Hanya lipstik saja, omong kosong belaka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun