Mohon tunggu...
H.Asrul Hoesein
H.Asrul Hoesein Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang Sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Jakarta http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Founder PKPS di Indonesia | Founder Firma AH dan Partner | Jakarta | Pendiri Yayasan Kelola Sampah Indonesia - YAKSINDO | Surabaya. http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Empat Pintu Harley Menjadi Kunci dalam Komunitas

1 Oktober 2020   08:01 Diperbarui: 1 Oktober 2020   23:47 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penulis yakin bila 4 point tersebut diatas menjadi pegangan dalam hidup kehidupan, khususnya dalam ber komunitas dalam kelompok apapun juga. Insya Allah pasti terjadi saling memahami dan menghargai. Tidak ada kesombongan atau keangkuhan dalam kebersamaannya sesama manusia.

Terjadi saling menghormati satu sama lainnya. Artinya tidak ada manusia yang sempurna bila tidak berkolaborasi antar satu manusia dengan manusia lainnya. Lebih dari satu manusia, maka kesempurnaan itu bisa terjadi.  Artinya saling melengkapi kekurangan yang ada.

Kebetulan penulis berkegiatan dalam bidang persampahan, maka sangat beragam  komunitas yang ada dalam bidang pengelolaan sampah. Satu keuntungan dalam komunitas tersebut, karena kita bisa banyak belajar hidup dari penomena sampah itu sendiri, agar tidak menjadi sampah. 

Komunitasnya sangat unik, karena ada ketakutan menjadi manusia sampah bila tidak saling memahami dalam hidup kehidupan. Walau tidak jarang dijumpai manusia sampah ditengah sampah, karena ambisi duniawi. Itulah menjadi keunikan dibanding komunitas lainnya. Unik karena daya tarik negatifnya cukup kuat. Hanya iman yang bisa mengantar pada hal yang positif untuk saling memahami. 

Pertahankan etika dalam komunitas sebagai sebuah kewajiban yang tidak bisa tawar-menawar, sementara integritas adalah sebuah pilihan. Harus saling menghargai dan menghormati, siapapun dalam komunitas tersebut sekalipun Anda tidak suka dengan anggota komunitas tersebut karena sebagai makhluk sosial dan bukan makluk media sosial.

Kita harus taati semua peraturan yang di tetapkan bersama dalam komunitas agar tetap terjaga kekompakan dan kebersamaan. Berkomunitas yang baik akan berbuah indah dan bermutu dalam kadar silaturahimnya. Jelas dengan mutu silaturahim yang prima akan melahirkan semangat kekeluargaan dan jejaring hidup kehidupan selanjutnya.

Termasuk dari hasil berkomunitas bisa terjadi hubungan bisnis dll. Tanpa saling memberi mutu silaturahim yang prima dalam berkomunitas maka akan menuai kehampaan dalam hidup kehidupan.

Brebes, 1 Oktober 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun