Sebenarnya beberapa solusi yang telah ditempuh pemerintah nampak terbaca ada terjadi kebingungan menghadapi Corona atau Covid-19. Faktanya pemerintah menerbitkan lagi program pola hidup normal versi baru dengan protokol normal baru (new normal) bagi perkantoran dan industri dalam menghadapi pandemi Covid-19.
Rencana implementasi new normal diatur dalam Keputusan Menteri Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/328/2020 tentang Panduan Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 di Tempat Kerja Perkantoran dan Industri dalam Mendukung Keberlangsungan Usaha pada Situasi Pandemi. (Baca: Panduan New Normal)
Sebelum New Normal ada Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dengan dasar lebih tinggi yaitu berupa Peraturan Pemerintah No. 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam rangka percepatan penanganan Covid-19 telah menyatakan bahwa PSBB dilakukan salah satunya dengan meliburkan tempat kerja.
Kebingungan pemerintah sebenarnya adalah tidak adanya tolak ukur atau menjadi dasar dalam membuat keputusan untuk keluar dari pandemi Covid-19 atau keputusan untuk mengatakan bahwa tidak ada lagi Covid-19 di Indonesia.Â
Kenapa tidak ada tolak ukur ?Â
Yaa... Karena bentuk rupa atau model virus Corona itu saja sesungguhnya belum di temukan sampai sekarang. Jadi bagaimana bisa mengetahuinya ?Â
China dan Amerika saja masih bersitegang bahwa virus itu awalnya muncul dari mana. Masih terjadi saling tunjuk. Wuhan China masih menolak disebut sebagai sumber Virus Corona.
Jadi Virus Corona dari mana ? Ya sudahlah..... Virus itu dari Tuhan Ymk. Ingat tha'un (wabah) di zaman Nabi Muhammad Saw (Ini Hadits Rasulullah Seputar Wabah Penyakit, Thaun, atau Covid-19)
Rasulullah SAW menyebut wabah sebagai jenis azab bagi umat terdahulu (Bani Israil) dan kini menjadi rahmat bagi orang beriman karena kesabaran dan pengertian atas ketentuan Allah serta menahan diri di daerah masing-masing.
Bagaikan buah simalakama saja, dimakan mati Ibu dan tidak dimakan mati ayah. Sangat dilematis bagi bangsa Indonesia, khususnya Presiden Jokowi untuk mengambil keputusan stratejik menghadapi pandemi Covid-19.Â
Juga penulis sudah mengirim surat terbuka pada Presiden Jokowi agar melibatkan unsur tokoh lintas agama, bisa baca di "Perihal Corona | Surat Terbuka untuk Presiden Jokowi"