Covid-19 merubah semua aktifitas keseharian. Sangat jelas pesan moral Tuhan Ymk melalui pandemi Corona untuk mengingatkan dan mengajari manusia agar efisiensi dalam hidup kehidupan.Â
1 Syawal 1441 H atau lebih dikenal Hari Raya Lebaran Idul Fitri. Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah telah mendahului pemerintah menetapkan 1 Syawal 1441 Hijriah, Minggu, 24 Mei 2020. Pada Ramadhan 1441 H. Organisasi Muhammadiyah membulatkan puasa menjadi 30 hari.
Tinggal menghitung hari, kurang dua minggu lagi Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1441 H akan tiba, angin sepoi lebaran dalam suasana pandemi sudah mulai terasa mendekat.
In Syaa Allah semoga kita mampu mengambil pelajaran dan hikmah atas wabah pandemi Covid-19 dan yakinlah bahwa keberkahan Idul Fitri 1441 H tidak akan berkurang sedikitpun, justru akan meningkatkan silaturahmi dan ketaqwaan kita kepada Allah Swt.
Teringat masa lalu menjelang Idul Fitri, ibu di kampung sudah bersiap-siap menyambut lebaran. Mulai mencuci perlengkapan untuk membuat kue dan membersihkan toples-toples yang masih layak digunakan.
Termasuk seminggu sebelum lebaran sudah mulai menyiapkan bahan membuat kue kering seperti terigu, telur, mentega dan kebutuhan lainnya. Full kegiatan terpusat di dapur.Â
Kue favorit di kampung sejak tempoe doeloe adalah Nastar, kacang berbalut gula merah dan kacang telur. Biasanya di Hari Idul Fitri
Biasanya hanya ada tambahan kue basah Bugis, seperti kue tradisional Barongko (Kue Pisang Groom) dan Cucuru Bayao (Kue Telur direndam gula pasir atau gula merah).Â
Pada lebaran tahun pandemi ini, tentunya para ibu-ibu bisa belajar dari musibah Corona ini agar janganlah berlebihan membuat kue, baik basah maupun kering. Karena sudah pasti tamu tidak seperti lebaran sebelumnya.
Mari kita meraih ijazah kelulusan tingkat dewa dari Allah Swt atas keberhasilan melaksanakan seruan efisiensi Ramadan serta Corona itu sendiri, agar jangan berlebihan lagi dalam menghadapi lebaran. Hanya karena ingin tampil berlebih daripada yang lain.