Masanya pemulung sampah menjadi guru mereka yang berdasi, selama ini menzalimi kerja-kerja persampahan, agar saatnya bisa dihargai dan menghargai pekerjaan Anda sebagai penguasa dan pengusaha yang juga ikut hidup dan ditopang oleh pemulung sampah.
Semoga hari ini dan ke depan, eksistensi pemulung atau pekerja sampah tidak lebih mulia dari pada mereka yang bekerja mengatur uang-uang sampah dan duduk dibalik meja pada gedung-gedung berhawa sejuk seakan merekalah pahlawan sampah.
Siapa pahlawan sesungguhnya? Hanya hati kecil masing-masing dan tentunya Allah Swt, Tuhan Yang Maha Kuasa yang bisa menilai dengan jujur serta menurunkan magfirah pada mereka yang bekerja jujur dan ihlas. Semoga para pahlawan semu itu bisa segera sadar bersandiwara mengurus sampah dan memutar balik fakta.
Pemulung sampah sesungguhnya tidak minta belas kasih dengan sebungkus sembako. Hanya satu permintaan sebagai pekerja sampah, tolong yang di pemerintahan, bekerjalah dengan jujur serta amanah. Berhentilah mengkalkulasi uang pengelolaan sampah.
Jangan biarkan pemulung atau pekerja sampah, suatu waktu berdoa untuk sebuah kebenaran dan kemasyalahatan, meminta kepada Tuhan Ymk melalui bumi agar ikut membinasakan para mahluk-mahluk jahat yang mengotori jiwa pemulung yang lemah.
Yuk sahabatku para pemulung dan pekerja sampah, ihlas dan sabarlah bekerja. Terus semangat, kami Green Indonesia Foundation Jakarta, tetap ada dan berpikir serta bekerja untuk melindungimu. Insya Allah.. Aamin Yra.
Surabaya, 8 Ramadan 1441 H | 1 Mei 2020 M
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H