"Islam memandang bahwa seluruh muka bumi adalah tempat layak huni sekaligus tempat beribadah kepada Allah Swt."
Situasi Ramadan 1441 Hijriah atau 2020 Masehi, terasa sangat berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya atau sepanjang perjalanan Ramadan dari waktu ke waktu yang telah dilalui umat muslim, bisa jadi termasuk yang akan datang.Â
Semua diakibatkan oleh situasi yang tidak terduga sebelumnya oleh manusia seluruh dunia dan termasuk di Indonesia. Namun bila disadari dengan penuh kenyakinan, bahwa Covid-19 sudah menjadi takdir Ilahi Rabbi yang tidak bisa dihindari.
Sebagai umat muslim bahwa wabah Covid-19 ini harus diterima dan dihadapi dengan ihlas dan sabar. Sebagai bentuk ujian dari Allah Swt kepada manusia Ciptaan-Nya yang paling sempurna. Hal ini pula merupakan bukti kasih Sayang-Nya terhadap manusia.
Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun, sesungguhnya kita adalah milik Allah dan semuanya akan kembali pada Allah Swt. Manusia selayaknya introspeksi atas kedatangan tamu agung si Corona. Jangan bersedih dan mengeluh, agar bisa mengambil manfaat apa yang menjadi pesan moral dari Covid-19 kepada manusia tanpa kecuali.Â
Baca Juga:Â MUI: Hindari Ibadah dengan Cara Berkerumun
Sudah lebih dari sebulan wabah virus corona telah melanda hampir seluruh wilayah di Indonesia, sejak 2 Maret 2020 sampai sekarang. Dibarengi hiruk pikuk masalahnya, korban demi korban Covid-19 terus berjatuhan. Sampai pada terancamnya kestabilan ekonomi, akibat pandemi Covid-19.
Memang banyak berbeda, tapi juga beberapa manfaat yang sudah terasa dengan perbedaan Ramadan sebelumnya. Akibat Covid-19, kita kembali berkumpul pada keluarga saat-saat berbuka puasa. Dimana pada bulan Ramadan sebelumnya, hampir kita tidak merasakan nikmatnya buka puasa dan shalat Tarawih bersama keluarga.
Begitu juga ibadah lainnya di bulan penuh Rahmat dan Berkah ini, seperti shalat Tarawih bersama keluarga. Benar-benar terasa nikmat. Karena tidak perlu ke masjid, maka tidak ada uneg-uneg merasa bersalah bila tidak ke masjid. Karena memang dihimbau di rumah saja ibadahnya.
Ibadah di rumah saja pada Ramadan ini, bisa membuat komunikasi seorang hamba dengan Tuhannya semakin intens dan khusyu. Akan menjadi momentum terbaik dalam bulan suci. Karena komunikasi religi bisa lebih banyak dibanding dengan hari dan bulan sebelumnya.