Mohon tunggu...
H.Asrul Hoesein
H.Asrul Hoesein Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang Sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Jakarta http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Founder PKPS di Indonesia | Founder Firma AH dan Partner | Jakarta | Pendiri Yayasan Kelola Sampah Indonesia - YAKSINDO | Surabaya. http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Bebaskan Langkah dan Temukan Passion dalam Diri Sendiri

26 Desember 2019   02:10 Diperbarui: 26 Desember 2019   02:31 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Seseorang yang membuat kita iri, kita bisa mengenali aspek spesifik dari pekerjaan atau hidup mereka yang juga ingin kita miliki, bisa membantu menemukan komponen dari pekerjaan atau kehidupan yang  diinginkan," Allison Task, Certified Career and Life Coach.

Hidup dan kehidupan bukanlah soal berhasil atau gagal, hidup Dan kehidupan adalah tentang melakukan sesuatu, walaupun kita tidak tahu hasilnya. Walau hanya bisa diprediksi.  That's what makes life worth living isn't it ? Berhentilah apatis dan selalu optimis. Karena wajib berusaha tidak wajib berhasil.

Fakta bahwa tidak ada yang full seratus persen menyenangkan dalam hidup. Suka duka silih berganti,  bisa saja bosan dengan passion atau gairah, bisa bosan terhadap pasangan hidup, bisa saja bosan dengan rutinitas pekerjaan yang terikat ruang dan waktu, bisa bosan dengan materi sebanyak apapun, that's life, manusia tidak akan pernah puas. Tapi temukan passion dalam diri kita sendiri. Passion itu sesungguhnya sudah ada. Temukan saja dengan fokus dan ulet.

Tidak ada yang namanya full passion dimana kita tidak akan pernah jenuh sedetikpun dengan apa yang dikerjakan. Tapi kita perlu syukuri apa yang ada, walau jangan pernah puas apa yang telah ada. Artinya dalam hidup kehidupan terus dan terus bergerak. Karena sebuah kewajiban yang harus terus berusaha dan berdoa agar dapat bermanfaat kepada orang banyak demi kemasyalahatan bersama.

Mengambil Resiko dalam hidup kehidupan itu sangat penting. Karena merupakan dorongan atau motivasi maha dahsyat bagi yang ingin maju. Tapi Resiko yang dimaksud tentu yang terukur. Bukan resiko yang hantam kromo atau bukan yang berpikir dan bertindak tiba masa tiba akal, oh bukan prinsip management of crisis ?! Namun, perlu diketahui jika sejatinya setiap pekerjaan memang memiliki risiko atau sisi terang dan gelap tersendiri.

Setiap orang sebenarnya sudah memiliki passionnya masing-masing, hanya saja kita sering mengabaikannya, tidak serius mencoba dan menggalinya dari dalam diri. Terus dan  terus gali lalu temukan jati diri dengan keuletan serta fokus temukan passion itu. Jangan orientasi hasil tapi lebih pada proses. Pasti akan ketemu si passion itu sendiri. Hasilnya akan luar biasa.

Masih banyak diantara kita selalu ingin menghindari kegagalan dengan tidak berbuat atau berkarya ?! Masalahnya bukan pada kurangnya passion, melainkan kemauan kita untuk bertindak, keinginan mengambil resiko, dan keberanian untuk gagal yang tidak dimiliki.

Harus berani gagal. Kita harus habiskan jatah gagal kita dari Tuhan Ymk. Hingga menanti jatah sukses yang juga sudah sudah disiapkan oleh-Nya dan sudah dimiliki sejak kelahiran. Subahanallah. Maha Suci Allah yang menciptakan jagat raya beserta seluruh isinya. 

Paksaan otak kita berpikir positif, walau berdarah-darah. Karena hidup adalah perjuangan. Perjuangan butuh passion agar memiliki gairah kerja yang optimal dan amankan passion dengan #BebaskanLangkah bersama #FWDBebasBerbagi.

Passion dan Keberlanjutan Aktifitas.

Pengalaman atau sukses story penulis dalam hidup kehidupan punya passion dalam aktifitas penyelamatan lingkungan dan kemandirian sumber daya manusia dengan fokus aktifitas pengelolaan dan pengolahan sampah di Indonesia, lebih khususnya pada pengawalan regulasi sampah agar bisa diaplikasi dan dinikmati oleh pemerintah, pengusaha dan masyarakat sebagai produsen sampah.

Menulis hanya merupakan hobby, walau pernah menekuni pelajaran dalam dunia jurnalistik pada tahun delapan puluhan tapi rupanya tidak punya passion sebagai pekerja jurnalistik atau kuli tinta. Tapi jiwa dan hobby menulis tidak bisa lepas dari "keseharian" diri sampai sekarang dan mungkin sampai pada ajal menjemput. Menulis ini juga sangat membantu dan mendukung passion di persampahan.

Passion penulis ini lebih kepada orientasi proses memadirikan atau meningkatkan pemahaman masyarakat dan pemerintah dalam bidang kegiatan lingkungan dan persampahan. Disadari bahwa passion ini tidak selalu diperhadapkan dengan hasil materi atau uang dan itu jarang terjadi.

Tapi lebih kepada hasil kepuasan batin yang tidak ada taranya. Hal materi, ada saja datangnya dari sumber tak terduga. Jadi passion itu tidak harus berkonotasi materi atau uang. Tapi lebih kepada kesejahteraan masyarakat, bangsa dan negara. Entah bagaimana passion menurut diluar sana. Mungkin bisa berbeda ?! Tapi rasanya sama saja.

Passion penulis ini memang menghadapi tantangan yang maha berat. Baik dalam diri, keluarga maupun eksternal, tidak banyak bisa masuk dalam bidang yang kelihatan serba tidak menentu itu. Karena bukan menjadi passion yang umum. Kelihatan sebuah pekerjaan yang sepele dan hina. Maka bila ada masuk ke dunia ini sering salah arah bila tidak memahami hakekat sampah itu sendiri. Tapi bila ditemukan, justru sangat mengasyikkan dan menjanjikan.

Umumnya keluarga dan sahabat bertanya. Mana bisnis Anda ? Dari mana bisa dapat penghasilannya. Karena bila ingin menekuni passion ini, jelas terlebih dahulu harus memberi atau menjadikan orang lain agar sukses sebelum kita ikut menjadi sukses. Methode passion ini sebenarnya sangat sederhana, yaitu belajar memaknai dan menjalankan "sedekah" seperti anjuran dalam agama.

Perlu diketahui bahwa salah satu alasan dan hambatan terbesar seseorang menghindari passionnya adalah uang. Karena mereka merasa passion tersebut tidak bisa menghasilkan banyak uang, maka biasanya mundur sebelum tiba tujuannya menemukan gairah kerja atau passion.

Lantas sejak kapan kita harus menghasilkan uang dari passion ? Apakah penulis menghasilkan banyak uang dari kegiatan di persampahan ? No, tapi karena passionnya disana, maka tentu ada kesenangan melebihi dari fulus atau materi itu sendiri. Tentu Allah Swt Maha Tahu segalanya, bahwa memang uang bukan tujuan utama tapi hanya dibutuhkan dimana perlu saja. Tuhan Ymk tentu memahami bahwa kita manusia butuh uang dan seterusnya.

Tapi beruntung rasanya punya passion pemulung (baca: pengelola sampah) yang punya hobby menulis. Karena dapat dengan mudah menyampaikan pesan-pesan atau pengalaman dalam tata kelola sampah sekaligus menyampaikan pesan moral kepada masyarakat akan pentingnya masalah kebersihan dan lingkungan hidup dalam sebuah tulisan. Baik terbit secara offline (koran, majalah, tabloid dll) maupun secara online.

Passion Proteksi dengan FWD

Passion pemulung sampah dalam kaitan mengawal regulasi tata kelola sampah atau waste management sangat menantang dan beresiko besar. Karena penulis ingin yang berbeda, maka rasanya terisolasi dari kumpulan atau komunitas karena berusaha menjadi kritis dalam menjalankan passion. Tidak akan menjadi manusia asal bapak senang atau asal ibu senang. 

Karena fakta dalam urusan sampah penuh dengan misteri atau permainan jahat oleh mafia dan termasuk pekerjaan yang perlu terlindungi dan dilindungi dari unsur kesehatan dan jiwa. Kebetulan passion itu bertolak belakang dengan keinginan sebagian besar oknum yang diduga keras mempermainkan kepentingan rakyat. Fakta dalam tulisan di lapak kompasiana ini, penulis menjelaskan secara terang benderang di ratusan judul yang telah ada dan diterbitkan dalam buku, koran, majalah dan tabloid.  

Tentu banyak yang terganggu atas aktifitas passion penulis ini, yang tentu selalu dan setiap saat bersentuhan dengan bahaya atau kepentingan semu para mafia di persampahan. Tapi sudah menjadi passion dan konsisten pada ketertarikan kegiatan itu. Maka semua harus dijalani dengan bersuka ria saja. Penuh tekad dan langkah mundurpun tidak akan ada dalam rumus kehidupan ini, menapaki passion yang sudah dinikmati tersebut.

Mengantisipasi resiko besar yang kemungkinan bisa terjadi pada kesehatan dan jiwa raga dengan passion "pemulung" ini, tentu tidak boleh tinggal diam berserah diri. Tapi tetap "terukur" dan harus memproteksi diri dengan asuransi "FWD" jiwa dan kesehatan untuk diri dan keluarga.

Pilihan kepada FWD karena institusi proteksi kesehatan dan keamanan jiwa ini terus berinovasi terutama dalam teknologi, salah satunya dengan adanya aplikasi FWD Max yang bisa di download dengan mudah walaupun belum menjadi pengguna asuransi. 

Dalam aplikasi FWD Max juga bisa kumpulkan poin yang dapat digunakan pada banyak hal seperti mendapatkan pulsa telepon atau pulsa token PLN dan masih banyak lagi kegunaannya yang lain. Termasuk asuransi atau penjaminan resiko atas barang dan jasa yang menjadi obyek pekerjaan.

Memilih proteksi Asuransi Kesehatan dan Jiwa karena kita kita tidak boleh skeptis, nyawa pasti tidak bisa kita prediksi karenaulmasalah itu area takdir Allah Swt kapan harus menghadap Sang Ilahi ketika sedang melakukan aktifitas passion.  FWD Life memiliki jawaban bagi mereka yang masih skeptis terhadap asuransi jiwa karena misinya adalah #BebaskanLangkah dan #FWDBebasBerbagi.

Kesadaran kita dan masyarakat Indonesia pada umumnya belum melek asuransi dan tergolong masih rendah dibanding negara lainnya. FWD juga mempunyai visi untuk mengubah cara pandang masyarakat tentang asuransi.

Kenapa PWD Aman dan Bebas Berbagi karena:

1.  FWD Life sudah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
2.  Proses Klaim yang cepat dengan catatan dokumen lengkap.
3. Bayar premi dapat sesuai dengan cara yang diinginkan.

Apabila belum jelas dapat menghubungi Customer Service FWD Live melalui telepon :  (+62) 1500391

Rencanakan Hidup dan Jangan Takut Gagal.

Jika hidup ini hanya berisi kebahagiaan dan kesuksesan, lalu apa gunanya kita berusaha ? Bukankah nikmat dari usaha itu adalah karena kita gagal berkali-kali dan akhirnya berhasil ? 

Lalu mengapa kita masih menghindari kegagalan karena takut berbuat ? Mengapa kita takut mencoba ? Segeralah berbuat demi sebuah sukses story kepada anak cucu kelak untuk dipedomani dalam hidup kehidupan.

Pastinya ingat diri dan keluarga. Jalankan passion dengan rasa aman dan nyaman dengan asuransikan jiwa akan diri dan keluarga agar terproteksi dengan baik dan benar pada institusi yang benar dan terpercaya pula.

Memilih bidang pekerjaan yang sesuai dengan passion atau minat merupakan cita-cita banyak orang. Bagaimana tidak, kita bisa bekerja dengan bersemangat, menikmati, dan tentu hasilnya pun lebih optimal, dibanding dengan melakukan sesuatu secara terpaksa. Maka temukan passionnya demi semangat dalam bekerja.

Berhentilah mencari passion tapi temukan di dalam diri kita masing-masing dengan ulet dan konsisten. Namun perlu kedalaman pemahaman tentang hidup yang tidak harus mendahulukan uang. Bila mendahulukan materi, maka passion sedikit susah ditemukan. 

Penting itu uang tapi bukan segalanya. Jangan karena terkendala uang, passion itu bersembunyi lagi dan tidak ditemukan karena terganjal oleh orientasinya uang yang belum memunculkan dirinya. Jadi teruslah berkarya dan dapatkan passionnya.

Makassar, 25 Desember 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun