Mohon tunggu...
H.Asrul Hoesein
H.Asrul Hoesein Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang Sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Jakarta http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Founder PKPS di Indonesia | Founder Firma AH dan Partner | Jakarta | Pendiri Yayasan Kelola Sampah Indonesia - YAKSINDO | Surabaya. http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Berkah dari 3 R (Reuse- Recycle dan Reduce)

18 Juni 2010   10:04 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:27 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_170711" align="aligncenter" width="425" caption="Kelola Sampah Sdh Menjadi Gaya Hidup Modern (dok:rul.kencana)"][/caption] Mesin cuci seken di Singapura, Malaysia dan Jepang pada umumnya masih bagus wlupun tetap saja dikatagorikan sampah. Demikian juga Tong HDPE ( High-density polyethylene) di sekitaran pabrik tekstil - pada awalnya adalah sampah - biasa digunakan sebagai kemasan bahan kimia impor. Kedua jenis sampah itu, direkayasa ulang ( REUSE) oleh sekelompok orang di Bandung, misalnya pada tong HDPE- ditambahi lobang aerasi dan instalasi pemipaan dengan hitungan cermat akan kapasitasnya menghasilkan sistim aerasi, menjaga porositas material organik, menjaga temperatur dan PH di dalamnya, sehingga dengan itu bisa dihitung bagi pemberian lingkungan mikro untuk perkembangan bakteri pengurai. Dan, dengan peranan aneka mineral dalam penggembur ( bulking agent) akan mampu mengkondisikan lingkungan mikro (temperatur mesofilik 30 sd 60 derajat C, PH Netral 6-7, kelembaban 40 sd 60 % dan asupan oksigen maksimal) akan kondusif bagi bekerjanya mikroba probiotik (bakteri aktinomycetes- spesies aktinomyces naeslundii, Lactobacillus spesies delbrueckii, Bacillus Brevis, Saccharomyces Cerevisiae, yeast, fungi and Cellulolytic Bacillus Sp). Konsorsium bakteri itu ada di pasaran dengan nama aktivator Green Phoskko bermanfaat dalam melumat (RECYCLE) aneka bahan organik.

Dengan perbaikan tampilan, barang sampah ( mesin cuci seken dan tong HDPE) jadilah produk baru, bermanfaat membuat kompos atau dikenal komposter. Efektif digunakan oleh rumah tangga dan hobbies tanaman dan pertamanan dalam peranannya mereduksi dan mengurangi ( REDUCE) material penyebab bau busuk dan penimbul cairan lindi, yang dinamakan sampah organik. Sayangnya, di pasaran seringkali didapatkan keluhan, penyimpangan dari keharusan membuat kompos secara cepat dan higienis, karena mungkin peniruan tanpa penguasaan dasar ilmu mikrobiologi- ada ke tidak sesuaian spek alat, jenis serta karakter bakteri didalam aktivatornya. Hati-hati dengan peniruan alat ini karena akan merugikan diri sendiri, karena mikroba tidak akan bekerja sesuai fungsinya.

http://www.facebook.com/sonson.garsoni Referensi http://www.kencanaonline.com/ http://www.facebook.com/asrulhoesein Gerai Online Kencana Group: klik di sini GIH Foundation klik di sini Posko Hijau (NGO) klik di sini Lokasi: Bandung Baca Link sekaitan : 1. Anjuran Agama Tentang Menjaga Lingkungan klik disini 2. Green Phoskko Organic Product klik di sini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun