Mohon tunggu...
Hasrina Puspitasari
Hasrina Puspitasari Mohon Tunggu... -

urban planning

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Manajemen Kota Solo Sebagai Kota Wisata

10 Januari 2012   15:31 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:04 764
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kota Solo, Jawa Tengah, berhasil menyabet dua penghargaan sekaligus dalam penganugerahan Indonesia Tourism Award (ITA) 2010 yang diselenggarakan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (Kemenbudpar). Selain dinobatkan sebagai ‘Kota Terfavorit’ yang dikunjungi wisatawan, Kota Solo juga menyandang ‘Kota dengan Pelayanan Terbaik’. Padahal program pemerintah kota (Pemkot) Solo untuk pariwisata baru mencapai tahap penataan manajemen produk dan pencitraan kota, belum sampai menggarap manajemen pelayanan konsumen.Hal ini merupakan hasil dari manajemen Kota Solo sebagai kota wisata yang dapat memberikan contoh bagi kota-kota lainnya di Indonesia. Walikota Solo, Joko Widodo mempunyai keberanian besar untuk mengubah manajemen Kota Solo menjadi kota wisata yang nyaman dan indah bagi para pelancong luar maupun dalam negeri. Jelas penghargaan ini menjadi semangat bagi Pemkot Solo untuk meningkatkan usaha dan daya kerja mereka dalam mengembangkan Kota Solo ke depannya. Kota Solo yang juga dikenal dengan wisata kota tuanya tidak kalah dengan kota tetangga yaitu D.I Yogyakarta. Kedua kota dengan dua kerajaan yang sama-sama memiliki pengaruh dalam sejarah Indonesia. Walaupun Yogyakarta telah berhasil terlebih dahulu dalam memanajemen kota wisatanya namun sekarang Kota Solo dapat mengejar ketinggalannya dalam pengembangan kota wisata. Solo menawarkan beberapa fasilitas unggulan dibanding dengan kota wisata lainnya yaitu kereta wisata Jaladara. Peresmian pengoprasian “Sepur Kluthuk” ini dilakukan sendiri oleh Menteri Perhubungan Jusman Safeii Djamal (27 September 2009). Kereta api yang merupakan kereta uap kuno itu menggunakan lokomotif berwana hitam jenis C1218 buatan Jerman tahun 1896. Perjalanan membelah kota budaya dan wisata Surakarta diatas jalur rel yang pertama kali dibuat oleh NIS (Nederlandsch Indië Spoor Maatschappig) tahun 1920, dengan menggunakan loko uap dengan rute mulai dari Stasiun Purwosari menuju Stasiun Solo Kota kemudian kembali lagi ke Stasiun Purwosari dengan jarak tempuh total 11,2 km dan diperkirakan memakan waktu sekitar 3 jam. Loko uap ini masih menggunakan mesin uap orisinal buatan Jerman tahun 1896 dengan bahan bakar utama kayu dan air. Kayu yang dipergunakan adalah kayu jati dan diperkirakan akan menghabiskan 4 s/d 6m3 kayu jati dan 3 s/d 5m3 air sekali jalan. Loko ini menarik dua buah gerbong kayu jati asli buatan tahun 1920 dengan kode CR 16 dan CR 144. Kapasitas optimal total untuk 2 gerbong tersebut adalah 72 orang. Kereta uap ini adalah satu-satunya kereta uap di dunia yang berjalan di rel di tengah kota, maka Sepur Kluthuk Jaladara akan dioptimalkan sebagai sarana wisata untuk memperkenalkan Kota Solo beserta segenap potensi dan kekayaan budayanya kepada masyarakat dunia. kereta wisata menjadi ikon wisata Kota Solo dan menarik wisatawan untuk berkunjung ke Solo. Bus wisata yang sebelumnya hanya bisa disaksikan di Tokyo, Singapura, Madrid, dan kota-kota besar lainnya itu sekarang menjadi kebanggaan warga Kota Solo. Dengan investasi sebesar 1,7 miliar rupiah, Jokowi menginginkan para wisatawan lokal dan asing bisa berkeliling Kota Solo dan menikmati keunikannya hanya dengan duduk manis di atas bus tingkat ini. Meski baru satu bus tingkat wisata yang disetujui DPRD Kota Solo, bus tingkat wisata ini sudah menjadi pioner dan menjadikan Kota Solo sebagai kota pertama dengan fasilitas bus tingkat wisata di Indonesia. Sambutan yang hangat dari warga Kota Solo juga menjadi sebuah keunikan tersendiri. Pada bulan Februari 2011 lalu, ketika bus tingkat wisata ini pertama kali diperkenalkan ke publik, ribuan warga Kota Solo rela bertahan di tengah guyuran hujan untuk melihat bus tingkat itu.

1326209227424897401
1326209227424897401
Walikota Solo dalam usaha menajemen transportasi juga memperkenalkan moda tranportasi baru, yaitu railbus yang merupakan kombinasi antara bus dan kereta api. Ribuan warga Kota Solo yang berkumpul di Jalan Slamet Riyadi itu bersorak sorai ketika selubung putih yang menutupi Solo Railbus itu dibuka. Tidak hanya warga Kota Solo, warga Wonogiri juga turut bersuka cita karena Solo Railbus ini akan menghubungkan Solo dengan Wonogiri. Suka cita warga Wonogiri juga semakin bertambah karena pada 26 Juli 2011, Menteri Perhubungan Freddy Numberi meresmikan pengoperasian Solo Railbus di Loji Gandrung. Impian warga Wonogiri untuk memiliki kereta api sekelas Prameks pun tercapai. Solo Railbus buatan PT. INKA (Industri Kereta Api) Madiun ini diberi nama Batara Kresna. Nama Batara Kresna diambil dari nama tokoh pewayangan yang berarti pemberi keadilan dan membahagiakan orang lain. Solo Railbus ini diharapkan bisa menggerakkan perekonomian di wilayah Soloraya. Tidak hanya bisa meningkatkan kegiatan ekonomi, Solo Railbus Batara Kresna juga bisa mengembangkan pariwisata di Wonogiri sebagai kota tetangga.
13262092781301317979
13262092781301317979
Wisatawan yang mengunjungi Kota Solo memang meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Data pada 2009 menunjukkan, Kota Solo telah dikunjungi 26 ribu wisatawan mancanegara dan 1.054.000 wisatawan domestik. Sementara hingga Juni 2010, Solo dikunjungi 22 ribu wisatawan mancanegara dan 707 ribu wisatawan domestik. Untuk mempercepat promosi wisata, Kota Solo juga telah memiliki Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD). Ketua BPPD, Bambang Mintosihakan akan menggunakan penghargaan ini sebagai salah satu alat untuk promosi wisata dan motivasi bagi Pemkot Solo. Dalam jangka panjang BPPD akan merenovasi sejumlah kawasan atau tempat-tempat wisata di Kota Solo agar dapat menjadi potensi wisata baru bagi Kota Solo.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun