Puisi: Untuk Ibu dan Jiwanya

Di balik senyum yang selalu terjaga,  
Ada beban yang tak semua orang bisa baca,  
Rindu istirahat, walau sesaat saja,  
Namun tanggung jawab selalu lebih dulu tiba.  

Tanganmu penuh dengan cinta yang terus terulur,  
Mengasuh, merawat, meski diri sendiri terkubur,  
Ada hari saat jiwa terasa rapuh,  
Namun kau tetap berdiri, tak ingin mereka tahu.  

Wahai ibu, yang kuat dalam diam,  
Izinkan hatimu sesekali meredam,  
Bernafaslah dalam keheningan yang damai,  
Karena jiwamu pun perlu pelukan yang ramai.  

Baca juga: Puisi| Skandal: Hujan dan Daun

Tak apa bila kau merasa lelah,  
Tak salah bila sesaat ingin menyerah,  
Kesehatanmu lebih dari sekedar fisik belaka,  
Jiwamu juga butuh ruang untuk lega.  

Maka, peliharalah dirimu dengan kasih,  
Seperti kau menjaga mereka yang berbisik,  
Ibu, kau layak bahagia tanpa syarat,  
Jiwamu berharga, dalam segala berat.  

Karena di balik semua cinta yang kau bagi,  
Ada dirimu yang juga harus dijaga, tak boleh pergi.

*Untuk memperingati hari kesehatan mental yang sudah lewat beberapa hari lalu

Baca juga: Puisi | Gadis dan Pangeran Kecil