Mohon tunggu...
Azamayazimazmil
Azamayazimazmil Mohon Tunggu... -

Not The Special One, Just Extra Ordinary.

Selanjutnya

Tutup

Money

Pembicara Bisnis

11 September 2011   03:39 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:04 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Bismillahirrahmanirrahim

Salah satu bisnis yang moncer saat ini adalah bisnis seminar atau training. Banyak topik yang laku diseminarkan. Salah satu yang jadi primadona adalah seminar bisnis, bagaimana mengelola dan memiliki bisnis sendiri.

Salah satu hal yang menarik untuk dicermatiadalah kualitas sang Trainer, terutama seminar bisnis. Ada sebuah pernyataan nakal yang sering terlontar, apakah sang Trainer memperoleh uang dari seminar bisnis yang dia lakukan, atau memperoleh pemasukan dari bisnis yang dia seminarkan?

Dua hal ini tentu amat jauh bedanya. Bila Trainer memperoleh uang dari seminar bisnis yang dia lakukan, maka kualitas Trainer tersebut meragukan. Dia hanya memanfaatken keingintahuan peserta seminar, dan menjerat mereka dengan janji surga yang dia sendiri tidak melakukannya. Tidak berbeda dengan tukang obat pinggir jalan yang hanya jualan cerita.

Sedangkan Trainer yang memperolah uang dari bisnis yang dia seminarkan, kurang lebihnya tentu telah mempraktekkan apa yang dia sampaikan. Dengan kata lain, momen seminar adalah saat dia berbagi pengalaman dengan peserta.

Tentu sungguh jauh bobotnya berbagi pengalamandengan sekadar berbagi cerita yang kebenarannyapun sulit untuk dibuktikan. Jadi sebelum mengikuti sebuah seminar, kenali dulu siapa pembicaranya, cari info dan referensi tentang dirinya. Dari pada nantinya hanya membuang uang dan waktu untuk mendengar cerita pengantar tidur, tentunya lebih bijak mencari informasi sebelumnya.

Tentang seminar bisnis yang mahal harganya, sebenarnya bukanlah hal yang mubazir bila ilmu yang diperoleh bisa dimanfaatkan, bila hanya sekadar celoteh, rasanya lebih bermanfaat uang tersebut disumbangkan bagi yang membutuhkan.

DS 118092

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun