Bismillahirrahmanirrahim
Salah satu bisnis yang moncer saat ini adalah bisnis seminar atau training. Banyak topik yang laku diseminarkan. Salah satu yang jadi primadona adalah seminar bisnis, bagaimana mengelola dan memiliki bisnis sendiri.
Salah satu hal yang menarik untuk dicermatiadalah kualitas sang Trainer, terutama seminar bisnis. Ada sebuah pernyataan nakal yang sering terlontar, apakah sang Trainer memperoleh uang dari seminar bisnis yang dia lakukan, atau memperoleh pemasukan dari bisnis yang dia seminarkan?
Dua hal ini tentu amat jauh bedanya. Bila Trainer memperoleh uang dari seminar bisnis yang dia lakukan, maka kualitas Trainer tersebut meragukan. Dia hanya memanfaatken keingintahuan peserta seminar, dan menjerat mereka dengan janji surga yang dia sendiri tidak melakukannya. Tidak berbeda dengan tukang obat pinggir jalan yang hanya jualan cerita.
Sedangkan Trainer yang memperolah uang dari bisnis yang dia seminarkan, kurang lebihnya tentu telah mempraktekkan apa yang dia sampaikan. Dengan kata lain, momen seminar adalah saat dia berbagi pengalaman dengan peserta.
Tentu sungguh jauh bobotnya berbagi pengalamandengan sekadar berbagi cerita yang kebenarannyapun sulit untuk dibuktikan. Jadi sebelum mengikuti sebuah seminar, kenali dulu siapa pembicaranya, cari info dan referensi tentang dirinya. Dari pada nantinya hanya membuang uang dan waktu untuk mendengar cerita pengantar tidur, tentunya lebih bijak mencari informasi sebelumnya.
Tentang seminar bisnis yang mahal harganya, sebenarnya bukanlah hal yang mubazir bila ilmu yang diperoleh bisa dimanfaatkan, bila hanya sekadar celoteh, rasanya lebih bermanfaat uang tersebut disumbangkan bagi yang membutuhkan.
DS 118092
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H