Kejadian ini sudah sangat lama, hampir 17 tahun yang lalu tapi membekas dan tidak pernah aku lupakan sepanjang hidup. Ketika kami berwisata ke tempat wisata di daerah tempat tinggalku, merupakan aliran sungai yang tenang, siang itu kami menikmati bekal yang dibawa serta menikmati buah duren yang begitu lezat.
Tentu saja yang namanya bermain air pasti dilakukan, udara yang sejuk dan segar membuat aku dan adikku ingin segera ke sungai untuk mandi, bermain memakai ban pelampung. Entah kenapa air sungai tiba-tiba deras, dan membuat aku dan adikku semakin ke tengah sungai sehingga kakikupun tak mampu menapak dasar sungai. Aku melihat adikku sudah kemasukan air, dan tangankupun tak mampu menggapainya. Aku juga mulai merasakan lemas, dalam hati aku hanya mampu berdoa, Tuhan ampuni segala dosaku, kalau ini memang ajalku, pasrah dan ikhlas hanya itu yang bisa aku lakukan.
Sekilas kulihat ayahku yang mulai menarik tubuh adikku dan tiba-tiba badanku juga mulai terangkat keatas, aku mulai menghirup udara lagi, ketika tangan itu membawa ku ke tepian sungai, "alhamdulillah" hanya itu yang terucap dari bibir penyelamatku, aku sempat melihatnya beberapa detik tanpa mengucapkan kata apapun saat itu, ia seorang pemuda yang sampai saat ini aku tidak tahu namanya. Terima kasih teman, kau meyelamatkan hidupku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H