Di sekolah, sering kita sebagai guru dibuat pusing oleh tingkah laku peserta didik  yang susah dikendalikan, Berbagai cara sepertinya telah kita terapkan untuk membina, mendidik, dan mengarahkan peserta didik agar  dapat berlaku lebih baik. Namun pada kenyataannya, masih sering hasilnya nihil, Diingatkan atau dinasehati dengan cara yang halus, tidak berhasil, begitupun dengan cara tegas, seperti diberikan saksi dan lain lain, tidak juga memiliki efek jera.
Sebagai contoh, ada seorang peserta didik yang sering mengeluarkan kata kata senonoh, membuat keributan, atau melakukan perbuatan lain yang tidak menyenangkan, dan bahkan mengganggu kegiatan pembelajaran. Sebagai guru kita telah menegurnya, namun peserta didik masih juga melakukan hal yang sama. langkah berikutnya, yaitu guru menasehati dan mengingatkan peserta didik agar tidak lagi membuat keributan. Peserta didik tersebut tidak juga berhenti membuat keributan. Akhirnya dengan nada marah, guru menyuruh peserta didik keluar kelas dan tidak memperbolehkan peserta didik tersebut mengikuti pembelajarannya. Dari peristiwa tersebut, seringkali pesera didik tidak juga jera atau kapok. Kondisi  ini yang seringkali membuat guru keilangan akal, bagaimana harus menyikapinya.
Jika menemui masalah demikian, guru tidak perlu panik hingga pusing memikirkan cara yang harus dilakukan untuk mengatasinya. Hanya saja, guru memang harus menanganinya secara tedpat, karena bila sedikit saja terjadi kesalahan, maka hasilnya justru bisa fatal. Peserta didik bisa memberontak dan akhirnya benar benar tidak mau mengikuti kegiatan pembelajatran, karena justru menjadi bermasalah terhadap guru yang bersangkutan.
Untuk menyikapi peserta didik yang susah dikendalikan, guru dapat menempuh langkah langkah sebagai berikut.
1. Merencanakan Beragam Metode Pembelajan
Setiap peserta didik memiliki karakter dan keunikan masing masing. Hal tersebut yang menyebabkan setiap peserta didik tidak dapat ditangani dengan cara yang sama. Untuk mengantisipasi peserta didik yang susah dikendalikan, guru dapat menyiapkan beberapa metode pembelajaran yang menarik dan menantang bagi peserta didik. Bisa jadi di kelas A lebih meyukai metode simulasi atau demonstrasi untuk lebih mengerti dan memahami materi. Dengan metode pembelajaran yang menarik dan menantang bagi peserta didik, akan mengurangi sikap mereka yang sudah diatur dan dikendalikan.
2. Lebih Mengutamakan Memberi Peringatan Secara Non-Verbal Dibanding dengan Berteriak
Berteriak untuk mengingatkan peserta didik agar diam dan memerhatikan hanya akan menguras energi kita. Lagi pula dengan melakukan hal tersebut , peserta didik juga belum tentu serta -merta dapat diam seperti yang kita harapkan. Daripada berteriak, akan lebih baik jika guru menggunakan isyarat non-verbal saja. Misalnya dengan menaruh jari telunjuk di depan muluut untuk memberikan kode " Jangan berisik". Bisa juga dengan menatap mata peserta didik yang membuat keributan sehingga peserta didik tersebut tenang, atau bisa juga guru seketika diam, menghetikan aktivitasnya sampai peserta didik diam dan tenang
3. Menghidari Kata "Jangan"
Akan lebih baik jika guru menggunakan ucapan yang berkonotasi positif daripada negatif. Misalnya "ayo perhatikan ke depan ! Kalian ingin mendapatkan nilai bagus dan terhindar dari remedi kan? Ucapan demikian biasanya lebih mengena karena pesera didik akan diam dan mulai memikirkan akibat yang mereka dapatkan jika tidak memerhatikan pelajaran.
4. Fokus pada Perilaku Positif Peserta Didik