Mohon tunggu...
Hasna Ullatifah
Hasna Ullatifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Hobi jajan konten pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Upaya dalam Mengatasi Krisis Moral di Kalangan Anak Sekolah Dasar dengan Menggunakan Pendekatan Materi IPS

9 Januari 2023   16:20 Diperbarui: 9 Januari 2023   16:30 2964
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Upaya Dalam Mengatasi Krisis Moral Dikalangan Anak Sekolah Dasar (SD) Dengan Menggunakan Pendekatan Materi IPS
Hasna Ulatifah dan Nurhaliza
Universitas Pendidikan Indonesia
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
ullatifahhasna@gmail.com dan nfauziahiriyanti@gmail.com
Abstrak Pada saat ini globalisasi telah banyak membawa perubahan yang berdampak kepada berubahnya pola dan gaya kehidupan masyarakat. Perkembangan zaman yang ditandai dengan adanya alat-alat canggih yang semakin hari semakin berkembang, maka dari perkembangan tersebut juga dapat merubah nilai, norma dan moral yang dianut oleh masyarakat. Negara Indonesia saat ini telah mengalamai krisis yang tinggi terhadap nilai dan moral, terutama pada jenjang anak Sekolah Dasar (SD). Adanya era digital ini anak SD memiliki moral yang bertentangan dengan nilai pancasila dan budaya bangsa Indonesia. Perilaku anak SD pada saat ini sangat memprihatinkan sekali, dengan adanya berita kasus bulliying antar siswa sekolah dasar yang terjadi di kota Tasikmalaya sampai menghilangkan nyawa, kasus pemerkosaan dan pembunuhan yang dilakukan oleh anak sekolah dasar, terjadi tawuran dll. penelitian ini bertujuan untuk mencari solusi dalam upaya mengatasi krisis moral dikalangan anak sekolah dasar. Dalam penulisan artikel ilmiah ini, peneliti menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa studi lapangan dan studi pustaka. Adapun penelitian lapangan dilakukan dengan menyebarkan angket dan kepustakaan dilakukan dengan menggunkana kajian literatur jurnal atau pun laporan hasil dari penelitian terdahulu. Kemudian diambil kesimpulan dan dijadikan kerangka teoritis untuk mencari dan merumuskan serta menganalisis permasalahan sampai menyusun laporan. Langkah pertama yang dapat dilakukan dalam menanamkan moral kepada anak SD adalah dengan cara menanamkan nilai disiplin terlebih dahulu.. Penanaman disiplin ini merupakan pendidikan moral yang mengajarkan kepada anak bahwa anak harus bisa mengendalikan keinginan atau hasrat yang ada dalam dirinya sehingga memberikan pemahaman kepada anak bahwa ketikan dia berperilalku itu harus memiliki Batasan. Pperlu adanya kesadaran dari berbagai pihak serta kerjasama dalam upaya mencetak pelanjut generasi bangsa yang berkualitas. Penanaman moral ini harus dilakukan sejak anak-anak karena pada saat ini lah seorang individu berada dalam masa perkembangan. Kata Kunci: Pendidikan moral, displin, anak Sekolah Dasar, era globalisasi
Abstract At this time globalization has brought many changes that have an impact on changing patterns and lifestyles of people. The development of the era is characterized by the existence of sophisticated tools that are increasingly developing, so these developments can also change the values, norms and morals adopted by society. The State of Indonesia is currently
experiencing a high crisis of values and morals, especially at the elementary school (SD) level. In this digital era, elementary school children have morals that conflict with Pancasila values and Indonesian culture. The behavior of elementary school children at this time is very concerning, with the news of cases of bullying among elementary school students that occurred in the city of Tasikmalaya to the point of killing lives, cases of rape and murder committed by elementary school children, brawls, etc. This study aims to find a solution in an effort to overcome the moral crisis among elementary school children. In writing this scientific article, researchers used qualitative methods with data collection techniques in the form of field studies and literature studies. Field research was carried out by distributing questionnaires and literature was carried out using journal literature reviews or reports on the results of previous studies. Then conclusions are drawn and used as a theoretical framework to find and formulate and analyze problems to compile reports. The first step that can be taken in instilling morals in elementary school children is by first instilling the value of discipline. his behavior must have limits. There needs to be awareness from various parties and cooperation in an effort to produce quality successors to the nation's generation. This moral inculcation must be done since childhood because it is at this time that an individual is in a period of development. Keywords: Moral education, discipline, elementary school children, globalization era
Pendahuluan
Pada saat ini globalisasi telah banyak membawa perubahan yang berdampak kepada berubahnya pola dan gaya hidup masyarakat. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya alat-alat canggih yang dapat membantu mempermudah pekerjaan manusia. Menurut Aisy dan Hudidah (2021) Era globalisasi ditandai dengan adanya perubahan diberbagai sektor yang diakibatkan oleh adanya alat digital dan internet. Era globalisasi ini telah menawarkan peluang serta tantangan bagi masyarakat. (Administrasi Pendidikan & Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Hamka, 2022). Oleh karena itu, di era globalisasi ini masyarakat dituntut untuk lebih bijak dalam menggunakan alat digital dan internet. Menurut Oktavian dan Febrianti (2018) mereka mengatakan bahwa dengan adanya alat digital dan internet bagi masyarakat yang tangguh dan berkarakter dapat membuat masyarakat tersebut memiliki daya saing yang bagus dan sejahtera. Namun maraknya penggunaan alat digital juga dapat berimplikasi terhadap perubahan gaya hidup masyarakat yang berbasis modernitas. (Administrasi Pendidikan & Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Hamka, 2022).
Dengan adanya perkembangan zaman yang ditandai dengan adanya alat-alat canggih yang semakin hari semakin berkembang, maka dari perkembangan tersebut juga dapat merubah nilai, norma dan moral yang dianut oleh masyarakat (Munir, 2008).
Perubahan tersebut diakibatkan oleh kemudahan dalam akses inforamasi melalui media sosial dan internet. Contohnya media sosial facebook, twiter, instagram dan youtube yang dapat di akses oleh anak- anak maupun orang dewasa. Media sosial tersebut menawarkan kecanggihan dan segala konten yang dibutuhkan oleh masyarakat tanpa membatasi ruang pencarian, oleh karena itu semua informasi dan konten yang didapatkan berasal dari berbagai negara. Maka ketika seseorang menggunakan media sosial tersebut dengan tidak bijak sedikit demi sedikit budaya serta nilai dari masyarakat luar yang tidak sesuai dengan nilai yang dianut oleh masyarakat dalam suatu negara akan bertentangan dan menjadi ancaman terhadap eksistensi serta kualitas bangsa itu sendiri.
Hal tersebut telah terjadi pada masyarakat Indonesia saat ini terutama terhadap perubahan nilai dan moral anak- anak sebagai generasi muda pelanjut masa depan bangsa Indonesia. Menurut Galuh (2021) Negara Indonesia saat ini telah mengalamai krisis yang tinggi terhadap nilai dan moral, terutama pada jenjang anak Sekolah Dasar (SD). Padahal Anak SD merupakan generasi harapan bagi keberlanjutan kehidupan suatu bangsa di masa depan yang harus dijaga dan dididik agar menjadi pribadi yang memiliki kenggulan serta berakhlak mulia. Namun, dengan adanya era digital ini anak SD memiliki moral yang bertentangan dengan nilai pancasila dan budaya bangsa Indonesia. (Saputra & Ridha Nofrida, n.d.)
Anak Sekolah Dasar (SD) adalah anak- anak yang berusia antara 6 sampai 12 tahun. Pada tingkat usia ini, anak sedang mengalami perkembangan mulai dari aspek afektif, kognitif dan psikomotorik. Maka dapat dikatakan bahwa pada tingkat usia ini anak dapat dibentuk menjadi pribadi yang baik untuk masa depan.
Jika diperhatikan lebih cermat perilaku anak SD pada saat ini memang sangat memprihatinkan sekali, seperti dengan adanya berita kasus bulliying antar siswa sekolah dasar yang terjadi di kota Tasikmalaya sampai nyawa menghilang, kasus pemerkosaan dan pembunuhan yang dilakukan oleh anak sekolah dasar, terjadi tawuran, menyontek, berani membantah bahkan sampai berani mengajak gurunya untuk berkelahi dan lain sebagainya.
Penyimpangan yang dilakukan oleh anak SD merupakan masalah yang harus segera diatasi salah satunya yaitu dengan diberikannya pendidikan moral sejak dini. Peran dari guru, orang tua dan lingkungan sangat penting dalam menjaga generasi bangasa agar memiliki keperibadian yang bukan hanya mempunyai kecerdasan akan tetapi generasi yang memiliiki moral baik juga. Menurut Astuti (2010) Adanya krisis moral dikalangan anak SD disebabkan oleh para pendidik dan masyarakat yang kurang memperhatikan dan memepersiapkan anak- anak SD untuk menyikapi dan menghadapi kehidupan yang kontradiktif. (Sahronih, n.d.). penyebab lainnya juga para pendidik dan orang tua serta masyarakat kurang dalam mendampingi serta mengawasi anak ketika sedang berinteraksi dengan alat digital khususnya media sosial.
Moral adalah bagian yang sangat penting bagi kehidupan. Manusia sebagai makhluk individu dan sosial yang pasti memiliki nilai moral dalam hidupnya yang disesuaikan dengan nilai agama dan budaya. Jika manusia melanggar atau tidak mempunyai nilai moral maka dimana pun dia hidup dia tidak akan diterima oleh masnyarakat. (Kompasiana, 2013). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) moral adalah budi pekerti, akhlak atau asusila.
Oleh karena itu, dengan melihat pentingnya moral baik yang harus dimiliki oleh setiap individu maka perlu upaya dalam menanamkan moral baik sedini mungkin, tepatnya ketika individu berada pada masa perkembangan atau anak Sekolah Dasar (SD) melaui pendekatan materi IPS. Penanaman moral baik ini bertujuan untuk mengatasi permasalah yang diakbatkan oleh dampak negatif dari perkembangan zaman yang semakin hari semakin merenggut moral baik para generasi muda pelanjut bangsa Indonesia.
Metode Penelitian
Dalam penulisan artikel ilmiah ini, peneliti menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa studi lapangan dan studi pustaka. Adapun penelitian lapangan dilakukan dengan menyebarkan angket dan kepustakaan dilakukan dengan menggunkana kajian literatur jurnal atau pun laporan hasil dari penelitian terdahulu. Kemudian diambil kesimpulan dan dijadikan kerangka teoritis untuk mencari dan merumuskna serta menganalisis permasalahan sampai menyusun laporan.
Hasil dan Pembahasan
Pada dasarnya perilaku manusia itu didasarkan kepada batasan moral yang diyakini. Menurut Bandura sebagai salah satu tokoh psikolog yang menggagas teori kognitif sosial mengatakan bahwa seseorang akan merasa tidak nyaman jika melakukan perbuatan yang bertentangan dengan nilai moral yang diyakininya. Perasaan tidak nyaman tersebut merupakan hal yang dapat mencegah seseorang melakukan perbuatan yang melanggar moralitas yang diyakininya. (Nurul Laila, n.d.)
Maka dapat dikatakan moral adalah suatu nilai yang berkaitan dengan baik buruknya suatu perbuatan atau perilaku berdasakan nilai yang sesuai budaya dan agama yang dianutnya. Sedangkan menurut Fahdini (2021) moral adalah prisnsip baik buruk yang melekat dan ada pada setiap diri individu serta kualitas mengenai baik buruk perilaku seseorang disebut moralitas. Artinya moralitas adalah tuntutan perilaku baik individu terhadap pikiran, sikap dan perilaku yang yang tercermin dalam sebuah tindakan. (Administrasi Pendidikan & Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Hamka, 2022)
Dengan kata lain moral itu artinya adalah aturan yang berlaku bagi setiap individu sebagai tolak ukur perbuatan baik dan buruk. Jika individu dapat mematuhi aturan yang ada berdasarkan nilai moral maka individu tersebut etelajh memiliki moral yang baik dan akan membawa dampak positif bagi dirinya maupun orang lain disekitarnya. Sedangkan jika seorang individu melakukan perbuatan yang melanggar nilai moral maka individu tersebut akan menjadi ancaman bagi dirinya sendiri atau pun bagi orang lain.
Pentingnya seseorang memiliki moral baik juga menjadi perhatian bagi sebagaian masyarakat, mereka menyebutkan bahwa manusia memamng harus memiliki moral baik. Dapat dilihat dari diagram di bawah ini.
Mereka menyebutkan alasan kenapa moral baik itu harus dimiliki oleh setiap individu sebagai berikut
1. Karena moral sangat dibutuhkan untuk hidup
2. Orang-orang akan menghormati satu sama lain
3. Manusia hidup tidak hanya 1 atau 2 tahun manusia adalah makhluk sosial agar hidup manusia bertahan dan tidak punah moral yang baik wajib dimiliki
4. Moral dapat meningkatkan nilai diri manusia (meningkatkan self-esteem), Saling menghormati dan menghargai antar manusia, menjaga kedamaian dan ketentraman kehidupan bermasyarakat
5. Karena Dalam dunia sehari-hari, bisnis, sekolah, bermasyarakat, dan lain sebagainya. Harus di dukung oleh sikap dalam tutur kata yang baik dan tingkah laku yang baik pula, karena pada dasarnya seseorang akan melihat cara kita berbicara dan tingkah laku kita saat berbicara dengan lawan bicara kita. Dan moral yang baik juga akan menjadikan manusia saling menghormati satu sama lain.
Dari hasil data diatas membuktikan bahwa masyarakat telah menyadari pentingnya moral baik yang harus dimilki oleh setiap individu, kemudian pertanyaan nya kapan nilai moral itu ditanamkan dalam diri individu, mereka menjawab yaitu ketika individu masih kecil. Dapat dilihat dari hasil data diagram di bawah ini.
Dari hasil penyebaran angket tentang keadaan moral anak SD saat ini, dari data diatas dapat diambil kesimpulan bahwa keadaan moral anak SD sedang tidak baik- baik saja atau sedang mengalami krisis moral. Kemudiam mereka menyebutkan contohnya nyata dilapangan yang mereka lihat sendiri tentang keadaan moral anak SD yaitu:
1. Dewasa sebelum waktunya, tidak memiliki rasa hormat kepada orang yang lebih tua, dan berkata kasar.
2. Membully Memalak Menghutang
3. Kurang nya rasa hormat antara murid SD dengan gurunya
4. Kurang nya rasa peduli dengan sekitar
5. kurangnya kesadaran untuk mengatakan kata "maaf, tolong, terimakasih" Pada orang lain
6. Berbicara dengan perkataan yang kasar
7. Menyontek
8. Buang sampah sembarangan
Dengan melihat hasil tersebut sangat miris sekali melihat keadaan anak SD sekarang ini. Jika tidak ditangani dengan segera mungkin ini akan menjadi permasalahan yang serius yang akan menyebabkan kekacauan bahkan ancaman bagi eksistensi suatu bangsa. Karena anak SD merupakan generasi yang menjadi penentu dalam menentukan kualitas suatu bangsa di masa depan. oelh karena itu diperlukannya upaya dalam mengatasi masalah krisis moral tersebut salah satunya dengan menanamkan pendidikan moral pada jenjang SD. Sebagaimana di jelaskan oleh Durkehim dalam Lukas Ginting (1990: 10) bahwa cara untuk mengatasi permasalah tersebut dapat dilakukan dengan upaya memberikan pendidikan moral bagi generasi muda. Menurut Durkeim terdapat tiga unsur moraralitas yaitu: semangat disiplin, adanya ikatan terahadap kelompok-kelompok sosial dan otonomi penentuan nasib sendiri. Pada dasarnya moralitas itu adalah suatu nilai yang bersifat tetap, moralitas itu akan tetap sama tidak akan berubah. Menurut Durkheim moral itu mengajarkan untuk tidak bertindak sesuai dengan keingginan diri yang hanya bersifat sementara akhirnya menimbulkan tingkah laku yang bersifat alamiah belaka. Menurut Abdullah (1986 :178-179) Moral itu memiliki pera yang sangat penting dalam pemebntukan watak atau karakter seseorang. (Paulina Sinulingga Sekolah Bina Kasih, n.d.).
Langkah pertama yang dapat dilakukan dalam menanamkan moral kepada anak SD adalah dengan cara menanamkan nilai disiplin terlebih dahulu. Dalam penanaman disiplin ini tidak boleh terdapat unsur paksaan, namun jika situasinya tidak terdapat jalan lain selain paksaan maka boleh untuk mencegah perbuatan salah yang dilakukan si anak. Penanaman disiplin ini merupakan pendidikan moral yag mengajarkan kepada anak bahwa anak harus bisa mengendalikan keinginan atau hasrat yang ada dalam dirinya sehingga memberikan pemahaman kepada anak bahwa ketikan dia berperilaku itu memiliki batasan. Disiplin ini bukan hanya berpengaruh terhadap kesejaheraan masyarakat, namun disiplin ini juga berpengaruh terhadap kesejahteraan diri individu. Dalam hal ini sangat mustahil bagi orang yang tidak memiliki moral untuk mencapai kebahagian.
Kemudian untuk keberhasilan dalam penanaman nilai moral kepada anak ini juga harus ada kerjasama antara orang tua, guru dan masyarakat. menurut Bandura dalam perkembangan anak, seorang anak akan meniru tindakan orang dewasa disekitarnya. Oleh karena itu perlu adanya kesadaran dari berbagai pihak serta kerjasama dalam upaya mencetak pelanjut generasi bangsa yang berkualitas. Maka inilah saatnya bagi setiap lembaga pendidikan untuk lebih memperhatikan moral peserta didik agar masalah ini tidak terus berkelanjutan yang dapat memunculkan permasalahan dan ancaman bagi eksistensi bangsa.
Penutup
a. Simpulan
Moral adalah nilai yang sangat penting untuk dimiliki oleh setiap individu, karena dengan moral individu memiliki batasan dalam memenhi keinginannya sehingga tidak merugikan orang lain maupun dirinya sendiri. Penanaman moral ini harus dilakukan sejak anak-anak karena pada saat inilah seoarang individu berada dalam masa perkembangan. Jika suatu bangsa ingin memiliki generasi pelanjut yang berkualitas maka perbaikilah terlebih dahulu moral generasi muda bangsanya yaitu dengan cara memberikan perhatian lebih terhadap perubahan moral peserta didik yang diakibatkan oleh perkembangan zaman atau era globalisasi.
b. Saran
Semoga bagi para pembaca lebih ditingkatkan lagi kepeduliannya terhadap dunia pendidikan khusunya pada jenjang anak SD yang sedang mengalami krisis moral kerena dampak dari pekembangan zaman yang semakin maju dan canggih.
Daftar Pustaka
Administrasi Pendidikan, M., & Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Hamka, S. (2022a). Program Pendidikan Karakter dalam Mengatasi Krisis Moral di Sekolah Yenny Anggraini . 6. https://doi.org/10.31004/basicedu.v6i5.3963
Nurul Laila, Q. (n.d.). PEMIKIRAN PENDIDIKAN MORAL ALBERT BANDURA.
Paulina Sinulingga Sekolah Bina Kasih, S. (n.d.). TEORI PENDIDIKAN MORAL MENURUT EMILE DURKHEIM RELEVANSINYA BAGI PENDIDIKAN MORAL ANAK DI INDONESIA.
Sahronih, S. (n.d.). Prosiding Seminar dan DiskusiNasional Pendidikan Dasar 2018 IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MENGATASI DEGRADASI MORAL ANAK SEKOLAH DASAR DI ERA DIGITAL.
Saputra, B. D., & Ridha Nofrida, E. (n.d.). URGENSI IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PKN DALAM PENANAMAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH DASAR.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun