Tingkatkan Pengetahuan Masyarakat , Mahasiswa Farmasi UAD selenggarakan Sosialisasi DAGUSIBU

Mahasiswa IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah) Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan melalui Program Peningkatan Kapasitas Ormawa (PPKO) 2024 melakukan sosialisasi DAGUSIBU (Dapatkan, Gunakan, Simpan, dan Buang) yang dilaksanakan pada Minggu, 25 Agustus 2024, dengan sasaran Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Kelompok Wanita Tani (KWT), dan Karang Taruna di desa setempat.

Kegiatan ini mencakup penyuluhan dan diskusi interaktif tentang cara memperoleh obat dengan benar, menggunakan obat sesuai dosis yang dianjurkan, menyimpan obat dengan benar, serta membuang obat yang tidak terpakai dengan aman, sebagai langkah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang penggunaan obat yang tepat.

Sosialisasi DAGUSIBU merupakan salah satu program kerja tim PPKO IMM Farmasi. Kegiatan ini dihadiri oleh 25 orang dari kelompok sasaran. Rangkaian kegiatan sosialisasi ini dimulai dengan pembukaan yang dibuka oleh MC lalu dilanjutkan dengan pembacaan kalam ilahi, pengisian pre-test, penyampaian materi, tanya jawab, pengisian post-test, dan terakhir penutup selanjutnya dilakukan dokumentasi bersama.

Materi DAGUSIBU disampaikan oleh Saudara Nur Ahmad Listyantara dan saudari Tri Wulandari, keduanya termasuk kedalam bagian dari tim pelaksana PPK Ormawa IMM Farmasi. Selain menyampaikan DAGUSIBU, juga disampaikan saat sosialisasi mengenai logo-logo penggolongan jenis obat seperti, obat bebas, obat bebas terbatas, obat keras, dan golongan obat narkotika.

Suksesnya kegiatan sosialisasi DAGUSIBU ini ditunjukan dengan hasil dari pengisian pre-test dan post-tes yang menunjukkan peningkatan pengetahuan dari jawaban yang diberikan audience.  Hafiz Adhitama selaku Ketua Tim PPK Ormawa IMM Farmasi UAD menyampaikan harapannya dari kegiatan sosialisasi DAGUSIBU ini. “Kami berharap kegiatan Sosialisasi DAGUSIBU ini, dapat memberikan manfaat, serta ilmu yang telah disampaikan dapat diterapkan oleh Bapak/Ibu dalam mendapatkan, menggunakan, menyimpan, dan membuang obat”