Perkembangan zaman menuntut peningkatan kualitas pada berbagai aspek kehidupan manusia. Fenomena tersebut juga dipastikan menuntut adanya perkembangan kualtias sumber daya manusia itu sendiri. Hal ini dapat didukung dengan kegiatan literasi. Literasi sendiri dapat diartikan sebagai keahlian  yang  berhubungan dengan  kegiatan  membaca, menulis,  dan  berfikir  yang berfokus  untuk peningkatan kemampuan  memahami  informasi  secara  kritis,  kreatif dan  inovatif (Suyono, Harsiati & Wulandari, 2017).Â
Literasi tidak hanya sekedar membaca dan menulis tetapi juga termasuk ke dalamnya keterampilan berpikir kritis memanfaatkan sumber pengetahuan yang berbentuk cetak,visual, maupun digital (Rohim & Septiana, 2020). Terdapat enam literasi dasar yang perlu kita ketahui, yaitu literasi baca tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi digital, literasi finansial, serta literasi budaya dan kewargaan.
Literasi tidak terbatas oleh apapun. Dimanapun dan kapanpun kita bisa melakukan literasi. Salah satu upaya yang dilakukan oleh saya dan teman-teman mahasiswa semester enam yang mengikuti program MBKM Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar UPI Kampus Cibiru adalah dengan melaksanakan program tangga literasi. Program ini dilakukan dengan mengecat tangga yang ada di SDN Griya Bandung Indah, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung. Kami melihat bahwa iklim literasi di sekolah ini belum maksimal. kegiatan literasi masih hanya berpatok dengan membaca buku kemudian membuat resume dan memberikan reward saja. Dengan demikian kami melaksanakan program tangga literasi ini yang dilaksanakan pada awal bulan Mei tahun 2023.
Program dilakukan dengan perencanaan awal, yakni penentuan bentuk yang akan dicat serta menentukan alat dan bahan yang akan digunakan. Setelah itu saya dan teman-teman mulai melaksanakan program tersebut dengan mendesain bentuk pada tangga. Adapun beberapa bentuk yang dicat pada tangga tersebut yakni angka 1 sampai dengan 10, angka romawi, peta Indonesia, tangga satuan berat, tangga satuan panjang, bentuk piano, serta bentuk-bentuk bidang datar. Setelah dibentuk kami mulai mengecat bentuk-bentuk tersebut sampai terlihat indah dan menarik.
Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya bahwa program ini juga dilakukan untuk membangun iklim literasi di sekolah dasar, maka dari itu literasi akan lebih menarik dan tidak membosankan, tidak terpatok hanya membaca buku di dalam kelas saja. Tetapi literasi bisa terjadi saat para siswa bermain ataupun berkegiatan dekat tangga tersebut. Program ini juga didukung oleh kepala sekolah, bapak Acep Mansur, S.Pd., M.M. Menurutnya program ini saat bermanfaat karena dapat meningkatkan iklim literasi di sekolah. Menurut kami selaku mahasiswa program ini ditujukan sebagai bakti kepada masyarakat Inonesia khususnya dalam bidang pendidikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H