Mohon tunggu...
Hasna SalsaIzdiar
Hasna SalsaIzdiar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

saya pribadi yang ceria dan suka menghibur orang dan saya memiliki hobi dalam melukis maupun kerajinan lainnya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Strategi Pendidikan dalam Menyikapi Terjadinya Perilaku Menyimpang

17 Desember 2022   15:10 Diperbarui: 17 Desember 2022   15:10 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perilaku menyimpang adalah perilaku yang tidak sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku dalam suatu sistem sosial dan kemudian dapat merugikan suatu individu maupun orang lain, penjelasan tersebut dapat didukung oleh Robert M.Z. Lawang.  Atau dalam arti lain perilaku menyimpang merupakan suatu perilaku yang dianggap menyimpang dari aturan aturan normatif di dalam lingkungan tertentu. 

Perilaku menyimpang juga dapat didefinisikan sebagai keluhan atau keadaan yang secara umum hal tersebut tidak akan diterima oleh masyarakat atau lingkungannya. Suatu penyimpangan dapat dikaitkan dengan Pendidikan karena, Pendidikan merupakan suatu tempat dimana peserta didik akan dilatih dalam mengembangkan kemampuan yang ada pada dirinya. 

Di dunia pendidikan  siswa akan melakukan kegiatan pembelajaran dan mendapatkan banyak ilmu. Seorang siswa dalam mengikuti kegiatan belajar di sekolah tidak akan lepas dari berbagai peraturan dan tata tertib yang diberlakukan di sekolahnya, dan setiap siswa memang dituntut untuk dapat berperilaku sesuai dengan aturan dan tata tertib yang berlaku di sekolahnya. Kepatuhan dan ketaatan siswa terhadap berbagai aturan dan tata tertib yang berlaku di sekolahnya itu biasa disebut disiplin siswa. 

Disiplin sekolah adalah usaha sekolah untuk memelihara perilaku siswa agar tidak menyimpang dan dapat mendorong siswa untuk berperilaku sesuai dengan norma, peraturan dan tata tertib yang berlaku di sekolah. Dengan mengembangkannya sikap disiplin dan norma akan sangatlah berguna bagi siswa dalam terjun kedalam lingkungan masyarakat untuk bersosialisasi.

Berhubung dengan adanya peraturan di sekolah yang bertujuan memberi kedisiplinan pada siswa, pasti tidak akan lepas dengan perilaku negatif yang dimiliki beberapa siswa di sekolah. 

Perilaku yang terjadi di kalangan anak sekolahan seperti keterlibatan dalam pergaulan bebas, mengonsumsi obat-obatan atau narkoba, gang motor, bolos dan kabur saat kegiatan pembelajaran, seorang siswa yang merokok, tawuran antar sekolah yang dapat memberikan dampak buruk bagi siswa yang terlibat maupun sekolah tempat siswa tersebut belajar dan seperti penyimpangan yang sering terjadi seperti ketidak mauan dalam bergotong royong dalam membangun sekolah yang lebih bersih dan asri, terkadang beberapa siswa enggan dalam menjaga kebersihan lingkungan di sekolah dan tidak membiasakan membuang sampah pada tempatnya, contohnya seperti seorang siswa yang tidak mau melakukan piket kelas yang sudah sesuai jadwalnya, hal tersebut merupakan suatu penyimpangan yang ada didalam sekolah. 

Tujuan dari peraturan di sekolah maupun pendidikan bertujuan agar siswa dapat belajar disiplin dan kemudian dapat berpengaruh di luar sekolah, namun hal itu tidak sepenuhnya terwujud, masih terdapat beberapa siswa yang sering melanggar. Memberikan hukuman tidaklah membuat siswa tersebut jera atau berpikir untuk tidak melakukannya kembali bahkan akan membuat permasalahan menjadi semakin buruk. Seorang siswa dapat melakukan penyimpangan bukan karena tidak ada sebab, kebanyakan siswa yang melakukan penyimpangan memiliki sebab sebab seperti berikut:

  • Adanya ketidak sempurnaan dalam bersosialisasi, sebelumnya kita dapat mengetahui bahwa sosialisasi merupakan suatu penanaman dan trasnfer nilai dari satu generasi ke generasi berikutnya. Sosialisasi tentunya memiliki beberapa aspek yang dapat membantu terjadinya suatu sosialisasi seperti keluarga, teman sekolah, teman sebaya dan media masa. Ketika kita memperoleh sosialisasi dari aspek aspek tersebut tetapi secara tidak sempurna, tentunya dapat mengakibatkan terjadinya penyimpangan. Seperti pada keluarga dimana seorang anak yang kurang dalam menerima kasih sayang karena kedua orang tuanya yang bercerai dan kemudia anak tersebut akan memiliki perilaku yang tidak baik dan menimbulkan penyimpangan seperti mengonsumsi obat-obatan atau pergaulan bebas.
  • Sub kebudayaan menyimpang, ketika adanya interaksi sosial dari seorang individu dengan orang lain yang memiliki perilaku menyimpang maka individu tersebut bisa saja suatu saat akan mengikuti perilaku menyimpang, seperti mengikut ngikuti temannya yang selalu mencuri atau bolos sekolah.
  • Adanya dorongan kebutuhan ekonomi, dalam hal ini seseorang yang terdesak karena masalah ekonomi, kemudia seseorang tersebut tidak dapat mengendalikan diri maka orang tersebut akan melakukan perilaku menyimpang contohnya melakukan pencurian yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari hari dan melakukan korupsi pada pekerjaannya karena gaji yang diperoleh tidak cukup dalam memenuhi kebutuhan sehari hari.
  • Rasa iri kepada orang lain, sering kali seseorang merasakan ketidak sukaan kepada orang lain atau temannya, karena memiliki suatu kelebihan baik dari segi ekonomi maupun dalam segi keahlian, ketika seseorang tersebut tidak dapat mengendalikan emosinya hal tersebut dapat memicu terjadinya penyimpangan seperti pembunuhan kepada seorang yang dia benci atau tidak suka.
  • Ketika seseorang ingin dipuji dan dianggap keren, di masa sekarang banyak sekali seorang siswa yang sudah menyimpang dan tidak bisa mencerminkan dirinya sebagai pelajar yang disiplin, seperti beberapa siswa sekolah dasar yang memiliki kebiasaan dalam merokok yang dapat kita tahu bahwa hal tersebut merupakan perilaku yang tidak seharusnya siswa tersebut lakukan dan hal tersebut merupakan perilaku penyimpangan yang sering terjadi di sekolahan baik dari sekolah yang memiliki akreditasi yang bagus maupun yang cukup bagus, bukan itu saja banyak sekali seorang siswa yang sering melakukan perkelahian dengan temannya, dengan melakukan hal tersebut mereka akan mengharapkan suatu pujian yang di berikan orang lain contohnya dianggap keren dan jago oleh orang lain.
  • Rasa bosan, ada beberapa anak sekolah yang memilih untuk bermain daripada berangkat kesekolah, hal tersebut dikarenakan siswa malas dalam belajar dan tidak mau kesekolah karena bersekolah dianggap membosankan dan tidak menyenangkan bagi mereka, sehingga siswa tersebut akan menyimpang contoh penyimpangan nya adalah bolos sekolah dan kabur saat pembelajaran.

Ketika seorang siswa yang telah memiliki sikap menyimpang, akan memberikan suatu hambatan bagi pendidikan maupun sekolah. Seperti kesulitan dalam memberikan pengarahan ketika belajar kepada siswa, rasa 

tertutup siswa yang memiliki masalah dan sedikitnya pemberian informasi pada permasalahan yang mereka alami, dan mengganggu berjalannya pembelajaran yang baik. hal tersebut juga dapat berpengaruh kepada siswa yang dimana ketika siswa sudah memiliki perilaku yang buruk maka akan menghambat penilaian kepada dirinya kemudia siswa tersebut tidak akan memiliki nilai pelajaran yang memuaskan dikarenakan siswa tersebut memiliki sikap yang kurang baik ketika belajar.

Oleh karena itu untuk menghindari atau meminimalisir terjadinya penyimpangan yang ada pada anak sekolah hal yang paling ampuh adalah sebagai berikut:

  • Orang tua, peran orang tua sangatlah berpengaruh terhadap perkembangan mental, sikap maupun perilaku anak itu sendiri. Anak sangatlah membutuhkan perhatian terhadap orangtuanya seperti merawat, mengasuh, dan mendidik dari orangtua yang di berikan kepada anak nya. dengan begitu ketika seorang anak telah memenuhi hal tersebut dengan baik maka sikap yang ada pada dirinya akan memiliki perilaku baik dan enggan dalam melakukan penyimpangan.
  • Guru, guru juga memiliki peran penting dalam membentuk sikap dan moral dari seorang siswa, karen guru yang berada terdepan dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas, guru sangatlah erat hubungannya dengan siswa karena guru berinteraksi langsung dengan anak melalui proses belajar mengajar di kelas. Oleh karena itu peran guru di sekolah bukan hanya memberikan materi saja agar siswa tersebut bisa menjadi seorang yang pintar, melainkan guru juga bisa sebagai pembimbing, panutan, serta pelatih yang dimana ketika seorang guru yang memiliki pribadi yang baik seperti memiliki ettitude yang baik dan rajinb dalam belajar, otomatis seorang siswa mendapatkan motivasi dari seorang guru yang setiap hari mereka lihat dan membuat siswa menjadi rajin belajar dan memiliki sikap yang bagus seperti gurunya.
  • Memberikan dan melakukan kegiatan pembelajaran yang menyenangkan, ketika kegiatan belajardapat dilakukan secara kondusif namun masih menyenangkan, dengan begitu siswa siswi akan merasa nyaman dalam pembelajaran dan tidak merasakan kebosanan saat pembelajaran. Jika pembelajaran dapat berjalan seperti hal tersebut maka minimnya siswa dalm melakukan penyimpangan seperti kabur saat pembelajaran dan bolos atau ketidakmauan dalam mengikuti pembelajaran.
  • Memberikan edukasi pendidikan kepada siswa, yaitu upaya dalam memberian perencanaan kepada siswa seperti upaya dalam memberikan dorongan atau contoh yang dapat ditiru oleh siswa agar melakukan hal yang baik, dengan adanya pemberian edukasi tersebut siswa akan mendapatkan pencerahan untuk melakukan sesuatu hal yang mereka inginkan dan mereka dapat mengetahui resiko apa dan dampak yang mereka dapatkan dalam melakukan sesuatu hal.

Pembentukan sikap dan perilaku anak sekolah dalam perkembangan membutuhkan orang tua maupun guru yang dapat memberikan bimbingan serta perhatian kepada anak sehingga anak tersebut dapat memiliki sikap dan perilaku yang baik dan tidak melakukan suatu pelanggaran dan perilaku menyimpang di lingkungan sekolah. Selain itu sekolah dapat melakukan kegiatan sosialisasi tentang tata tertib maupun peraturan yang dilakukan setiap minggunya, seperti melaksanakan upacara bendera di setiap pagi. Bukan hanya itu pendidikan dapat melibatkan tenaga pendidik seperti guru Pkn dan guru lainnya dalam melakukan kegiatan yang bertemakan tentang pendidikan siswa berkarakter seperti tentang moral, nilai nilai sikap maupun perilaku. Dengan melakukan kegiatan tersebut siswa dapat mengetahui dampak dan resiko apa yang mereka terima ketika melakukan penyimpangan baik di dalam sekolah maupun diluar sekolah. Penyimpangan yang terjadi baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah sangat lah bertentangan dengan kedisiplinan, hal tersebutlah yang memberikan dampak atau resiko, bukan hanya kepada seseorang yang memiliki perilaku itu saja.
Melainkan dampak tersebut akan membuat pendidikan di negara kita menjadi jelek dimata negara lain, ketika perilaku menyimpang banyak dimiliki di negara kita baik dalam pendidikan, maka hal tersebut dapat mencerminkan bahwa sumber daya manusia dan karakter yang dimiliki siswa pendidikan di dalam negara tersebut kurang baik. Maka dari itu siswa diwajibkan untuk mengikuti peraturan yang ada di sekolah dan menjalankan visi misi sekolah agar pendidikan di negara kita bisa lebih maju dan para siswa bisa berperilaku baik serta tidak menyimpang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun