Mohon tunggu...
Hasna Rofifah
Hasna Rofifah Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Museum SMB II dan Koleksi Songket Cantik

16 Februari 2016   21:38 Diperbarui: 16 Februari 2016   21:49 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Museum SMB II"][/caption]PALEMBANG - Semua kota di Indonesia pasti memiliki beragam wisata yang indah untuk dikunjungi. Salah satu kota yang memiliki wisata yang indah yaitu kota yang terkenal dengan ikonnya jembatan ampera… kota Palembang pastinya. Kota Palembang dikelilingi sungai terpanjang di pulau sumatera yaitu sungai musi. Di sepanjang tepian sungai musi terdapat objek wisata bersejarah seperti Museum Sultan Mahmud Badarudin II.

Sekilas tentang Museum Sultan Mahmud Badarudin II

Sultan Mahmud Badaruddin II adalah penguasa Palembang sejak 1803 sampai 1821. Museum ini pernah menjadi istana Kesultanan Palembang Darussalam. Awalnya disebut sebagai Keraton Kuto Kecik atau Keraton Kuto Lamo. Sebagai bangunan yang terlibat dalam begitu banyak peristiwa sejarah, museum Sultan Mahmud Badaruddin II merupakan sebuah layar yang menjelaskan berbagai era dalam sejarah. Di dalamnya terdapat banyak benda - benda bersejarah Kota Palembang.

Peninggalan sejarah yang terdapat di museum Sultan Mahmud Badaruddin II

[caption caption="Kain Songket"]

[/caption]

 

[caption caption="Kain Songket"]

[/caption]Di museum Sultan Mahmud Badaruddin II menyimpan salah satu jenis tekstil terbaik di dunia yaitu kain songket. Kain songket Palembang merupakan salah satu peninggalan Kerajaan Sriwijaya dan di antara keluarga kain tenun tangan kain ini sering disebut sebagai Ratunya Kain. Hingga saat ini kain songket masih dibuat dengan cara ditenun secara manual dan menggunakan alat tenun tradisional. Sejak zaman dahulu kain songket telah digunakan sebagai pakaian adat kerajaan. Warna yang lazim digunakan kain songket adalah warna emas dan merah. Kedua warna ini melambangkan zaman keemasan Kerajaan Sriwijaya dan pengaruh China pada masa lampau. Material yang dipakai untuk menghasilkan warna emas ini adalah benang emas yang didatangkan langsung dari China, Jepang dan Thailand. Benang emas inilah yang membuat harga kain songket melambung tinggi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun