Hai,malam semuanya disini aku mau cerita tentang perjalanan temen aku yang sangat hebat. Temen aku yang salah satu ini adalah seorang penulis novel yang keren ia bernama Narissa Anjani yang biasa dipanggil Icha si cewe imut nan bawel.
Ketika menduduki bangku kelas 1 SMP dia suka sekali membaca dan menulis sampai dia senang sekali bermain ke Grammedia hanya untuk membaca tanpa membeli,lucu bukan? Sampai pada akhirnya ada teman sekelasnya yang mengenalkan Icha dengan aplikasi novel online jadi Icha tidak perlu repot-repot lagi ke Grammedia hanya untuk menumpang membaca. Sangking sukanya dia membaca,dia berfikir untuk memiliki tulisannya sendiri atau membuat novel sendiri yang bisa dinikmati oleh orang banyak.
Pada saat menduduki bangku kelas 2 SMP dia mulai mencoba menulis novel karyanya di sebuah aplikasi novel online,namun awal menulis dia tidak mempublikasikan tulisannya pada teman-temannya karna dia mempunyai rasa takut bahwa jika teman-temanya tau mereka akan meledek tulisannya. Dan pada saat menulis dia berusaha untuk mencari cara bagaimana orang-orang bisa melirik dan membaca cerita novel online yang dia tulis.
Akhirnya dengan usaha-usaha yang Icha lakuin,dan informasi yang dia cari dari blog novel online orang dia menemukan cara bagaimana orang-orang bisa melirik dan membaca novel yang sudah dia tulis. Dan akhirnya setelah berbulan-bulan sudah mulai ada orang yang membaca novelnya,bahkan setiap bulannya bertamab viewers 100 orang pembaca termasuk aku. Pada saat pembaca sudah mulai banyak akhirnya dia semangat kembali untuk menulis sampai cerita yang dia tulis tamat,karna Icha ingin tulisannya bisa bermanfaat bagi orang lain. Dan pada saat itu juga Icha baru bisa mempublikasikan ceritanya pada teman-temanya saat tulisannya sudah mencapai 5000 pembaca.MasyaAllah
Ketika tulisan Icha sudah selesai ada beberapa email masuk dari percetakan buku dan pada saat itu juga keesokan harinya Icha harus melanjutkan pendidikannya di pondok pesantren itulah sebab Icha tidak melanjutkan percetakanya novelnya dan iyapun tidak mendapat izin dari orang tuanya dikarenakan dia harus melanjutkan pendidikanya,karna jika ia melanjutkan tawaran dari percetakan semua itu akan memakan waktu panjang sehingga orang tuanya belum mengizinkan.
Tidak sampai disitu perjuanganya untuk mewujudkan mimpinya,saat dia penjengukan pesantren dia selalu melihat tulisannya,melihat bertambahnya pembaca dan melihat email tawaran pencetakan buku yang masuk hingga setiap dia dijenguk dia selalu menangis meminta izin pada orang tuanya untuk diperbolehkan dia mengiyakan tawaran dari email yang masuk.
Namun dengan keindahan takdir Allah dengan buah hasil usaha Icha selama ini Allah mengabulkan mimpi Icha yang selama ini selalu dia langitkan,pada saat pondok pesantern Icha mengadakan pentas seni Icha menjadi salah satu yang berdiri dipanggung megah dan meriah itu lalu dia menceritakan kesukaanya pada menulis dan novel yang sudah dia buat,tak disangka-sangka ternyata pemilik pesantren pun suka membaca novel online dan mempunyai channel percetakan buku,setelah acara selesai langsung lah Icha dipanggil ke rumah pemilik pesantren untuk mewujudkan mimpi Icha yaitu menjadikan cerita karya Narrisa Anjani menjadi sebuah novel yang bisa dinikmati orang banyak dan tentunya bermanfaat. MasyaAllah,aku sebagai pecinta novel sangat bangga bisa langsung berkomunikasi,bertatap muka bahkan menjadi pendengar langsung perjuangnya.
Narrisa Anjani si perempuan yang suka sekali membaca novel sampai ia rela pergi ke Gramedia hanya untuk membaca tanpa membeli yang pada akhirnya sekarang ia menjadi penulis beberapa novel dan novelnya sudah bisa dinikmati oleh orang banyak,sangat keren dan hebat bukan? Ya,aku sangat bangga,bangga sekali.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H