Gresik – KKN Back To Village (BTV) III Universitas Jember yang dilaksanakan di kampung halaman masing-masing di Desa Balongpanggang, Kecamatan Balongpanggang, Kabupaten Gresik melakukan edukasi dan pelatihan terhadap ibu-ibu rumah tangga dan beberapa anggota karang taruna setempat untuk pemanfaatan tanaman sirih sebagai bahan dasar dalam pembuatan hand sanitizer.
Pembuatan hand sanitizer sangat penting dalam pandemi Covid-19 saat ini dimana semua masyarakat dapat membuat secara individu tanpa membeli diluar sana dengan harga yang mahal. Pemilihan tanaman sirih ini karena di setiap pekarangan rumah selalu ada tanaman sirih yang memiliki manfaat dan kandungan yang sangat banyak untuk kesehatan tubuh.
Salah satu peserta KKN Back To Village (BTV) III Universitas Jember, Hasna Nazla Zahira kelompok 17 yang didampingi oleh Dosen Pembimbing Lapang Wazirotus Sakinah, S.Pd.,M.T. mengatakan bahwa adanya penerapan PPKM yang berlanjut menyebabkan sistem perekonomian masyarakat rendah dan belum kembali khususnya di Desa Balongpanggang.
“Keadaan pandemi Covid-19 saat ini dan penerapan PPKM yang terus berlanjut membuat masyarakat semakin terdampak terlebih lagi penghasilan para suami yang bekerja sebagai buruh/karyawan swasta rata-rata menurun.
Di sisi lain, dari segi kesehatan pun masyarakat kurang mematuhi protokol kesehatan seperti mencuci tangan dengan sabun atau selalu membawa hand sanitizer apabila sedang bepergian, menjauhi kerumunan dan memakai masker” Ujar Hasna kepada Kompasiana.com Rabu (8/9).
Mahasiswa Teknologi Hasil Pertanian (THP) ini memberikan solusi dan pelatihan kepada masyarakat Desa Balongpanggang, khususnya terhadap ibu-ibu rumah tangga dan anggota karang taruna setempat.
Bahan baku dalam pembuatan hand sanitizer terdiri dari daun sirih, air matang atau aquadest, dan jeruk nipis yang dapat membasmi kuman serta menghambat perkembangan bakteri pathogen. Hasil produk hand sanitizer ini dapat di perjual belikan melalui media social seperti facebook dan whatsapp, penjualan ini bisa dilakukan di area terdekat saja dikarenakan umur simpan dari hand sanitizer alami ini hanya dua minggu saja karena mengandung bahan yang alami.
Dengan begitu pendapatan atau pemasukan masyarakat Desa Balongpanggang terbantu meningkat.
Banyak masyarakat yang sudah melakukan kegiatan diluar rumah, tidak mungkin masyarakat cuci tangan menggunakan sabun saat sedang di dalam ruangan.
Solusinya adalah penggunaan hand sanitizer tersebut. Pelatihan pembuatan hand sanitizer alami ini sangat mudah dan tidak perlu mengeluarkan banyak uang, dengan begitu dapat menghemat pengeluaran dan juga hand sanitizer tersebut dapat dibuat kapan saja sesuai dengan kebutuhan.” Kata Hasna.