Tari tradisional seringkali banyak orang nikmati sampai dengan keindahanya saja. dibalik gerakan yang indah tersebut ternyata sering mempunyai sebuah makna atau pesan yang disampaikan oleh para penari. Dalam arti lain tari tradisional bisa menjadi media komunikasi bagi manusia itu sendiri. Lalu gimana sih fenomena tersebut dapat terjadi? Berikut adalah bagaimana tari tradisional sunda berfungsi sebagai media penyampai pesan.Â
FILOSOFI DALAM SETIAP GERAKANÂ
Setiap gerakan bukan dibuat secara sembarangan, melaikan memiliki filosofi yang begitu dalam. (Oktavia, dkk., 2024:13) menyebutkan bahwa setiap gerakan tarian mempunyai makna atau pesan yang jauh lebih dalam dari sekedar keindahan; bahkan gerakan tubuh tertentu dalam tarian tradisional dapat dikaitkan langsung dengan filosofi kehidupan yang mengajarkan keseimbangan, harmoni, dan persatuan. Contohnya pada Tari Kawung Anten karya Gugum Gumbira, dalam setiap gerakanya mengandung makna keharmonisan, keagungan, dan kepribadian yang tidak mudah rubuh. (Andiana, 2022:7) menyebutkan bahwa didalam tari tersebut melambangkan perempuan sunda yang religius, gesit, pemberani, dan kreatif. Konsep tari ini diambil dari folklore Sumedang Larang yang menjadikan perempuan terkhusus seorang ibu atau indung dalam bahasa sunda, sebagai pilar dalam kehidupan masyarakat Sunda. tokohnya bernama Sunan Ambu yang seringkali menjadi simbol tertinggi dalam mitlogi Sunda.Â
UNSUR-UNSUR PENYAMPAIAN PESAN DALAM TARIÂ
1. GerakanÂ
Setiap gerakan dalam tari kawung anten memiliki makna simbolis. Contohnya adalah pada saat gerakan maju mundur yang melambangkan perjalanan hidup, sedangkan gerakan melingkar menjelaskan bagaimana siklus dalam kehidupan. Pola gerak ketika asimetris dan simetris menggambarkan seimbangnya antara kehidupan di dunia fisik dan spiritual.Â
2. Riasan dan BusanaÂ
Rias dan busana tidak dapat sembarangan ketika ditampilkan. Hal tersebut dikarenakan rias dan busana haruslah menjadi identitas dan karakter untuk sang penari. Pakaian tari kawung anten diambil dari pohon hanjuang dimana kebaya berwarna pink (merah muda), sinjang berwarna maroon (merah ati), juga ditambah keemasan dari lepean. Warna-warni ini melambangkan keberanian, kecantikan, dan kemuliaan.Â
3. Musik PengiringÂ
Musik berfungsi sebagai pendukung suasana dan memperkuat pesan apa yang ingin disampaikan. Instrumen tradisional sunda seperti gamelan dan kendang kerap kali digunakan untuk mengiringi setiap gerakan yang akan menambah nuansa emosional yang semakin dalam.Â
TANTANGAN DALAM PENYAMPAIAN PESANÂ