Mohon tunggu...
Hasna Nabilla
Hasna Nabilla Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa KKN UNDIP TIM II 2023

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Waspada Penyakit Menular, Mahasiswa KKN UNDIP Lakukan Edukasi Pada Peternak di Desa Kedungbanteng

7 Agustus 2023   12:59 Diperbarui: 7 Agustus 2023   13:00 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tegal (01/08/2023), Usaha peternakan ruminansia di Indonesia memiliki prospek yang sangat menjanjikan dan berperan penting dalam menyediakan produk pangan hewani melalui pemberdayaan ekonomi masyarakat pedesaan. Namun, terdapat masalah utama yang kerap dihadapi oleh peternak yaitu serangan penyakit pada ternak. Pemeliharaan ternak yang masih bersifat tradisional juga banyak menimbulkan penyakit karena kurangnya pemeliharaan dan pemantauan oleh peternak pada ternak yang dimilikinya.

Fenomena penyakit antraks yang terjadi satu bulan terakhir menjadi sorotan para peternak ruminansia di Desa Kedungbanteng. Peternak khawatir terhadap ternaknya dan dirinya sendiri karena antraks merupakan penyakit yang bersifat zoonosis yang dapat menular ke manusia. Penyakit antraks merupakan penyakit bakterial bersifat menular akut pada manusia dan hewan yang disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis.

Dari permasalahan di atas, Mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro 2023 membuat program kerja “Upaya Pencegahan Penyakit Menular Antraks Pada Ternak Ruminansia di Desa Kedungbanteng” yang telah dilaksanakan di lingkungan Desa Kedungbanteng Kabupaten Tegal pada tanggal 15 Juli 2023. Pelaksanaan program dilakukan dengan metode door to door dari peternak satu ke lainnya dikarenakan agenda dan jadwal peternak sangatlah padat dan berbeda-beda, Program dilaksanakan oleh Hasna Nabillah, Mahasiswi Program Studi Peternakan, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro. Program kerja ini dilaksanakan secara mandiri dalam rangka melaksanakan KKN Tim II Undip 2023. 

Program monodisiplin dilakukan dengan cara pemaparan materi dalam upaya pencegahan penyakit menular antraks menggunakan media poster. Terdapat lima upaya pencegahan ternak dari penyakit antraks yaitu dengan melakukan vaksinasi rutin pada ternak, pengaturan lalu lintas di wilayah tertular, karangtina ternak yang diduga antraks, penguburan ternak mati akibat antraks pada kedalaman 2 meter dan pemusnahan ternak terinfeksi dengan melakukan pembakaran.

Dokpri
Dokpri

Pemaparan materi juga dilakukan dengan menyampaikan materi mengenai penularan dan gejala klinis penyakit antraks pada ruminansia yang meliputi penularan dapat terjadi melalui pakan dan air minum yang mengandung spora bakteri antraks, terjadi kontak langsung dengan ternak yang terinfeksi dan penularan melalui udara. Gejala klinis ternak yang terinfeksi antraks yaitu ternak mengalami demam tinggi, nafsu makan menurun, gelisah, kesulitan bernapas, kejang dan kematian.

Selama berjalannya penyampaian materi, para peternak ruminansia kecil berupa kambing memberikan respon yang baik dan terdapat komunikasi dua arah. Saat pemaparan materi terdapat peternak yang bertanya “Bagaimana cara untuk vaksin kambing ya mbak?” ucap peternak kambing, dari pertanyaan tersebut saya menjawab sesuai dengan ilmu dan pengetahuan yang saya miliki “vaksinasi dapat dilakukan dengan menghubungi dokter hewan terdekat pak” ucap saya kepada peternak.

Dokpri
Dokpri

Keberjalanan program kerja monodisiplin ini dilaksanakan sesuai dengan arahan dari Dosen Pembimbing Lapangan KKN yaitu Bapak Dr. drs. Catur Kepirianto., M.hum, Bapak Dr. Hersugondo, SE., MM. dan Ibu Ardiana Alifatus Sa’adah., S.Si., M.Si serta Bapak Budiarso selaku Kepala Desa Kedung Banteng. Harapan ke depannya semoga peternakan di Desa kedungbanteng semakin meningkat dan memiliki pemahaman yang lebih luas mengenai pencegahan penyakit.

Oleh: Hasna Nabillah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun