Di jingga yang hampir temaram aku diam
Mataku terkunci mengurai syair bumi
Jiwaku larut dalam beberapa kelopak air hujan
Menari di antara percikan genang
Sajakku telah lama kehilangan arti
Kalimat terlalu bising untuk kutulis sebagai puisi
Langkahmu terlalu jauh untuk kujejaki
Dan rindu terlalu lama mendiami hati
Senada hampaku melukis cerita
Maknanya adalah sia-sia
Bersama tulisanku, aku lebur di antara senja
Bersama rindu yang terlupa
Klaten, 29 Febuari 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H