Mohon tunggu...
Sriyanti HasnaMarwanti
Sriyanti HasnaMarwanti Mohon Tunggu... Lainnya - A dreamer

Seorang pemimpi yang terkadang suka membaca buku non fiksi. Mari berteman lewat diskusi sebuah tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Benarkah Agenda Reformasi Gagal, Bagaimana Nasib Kelanjutannya?

25 Januari 2021   18:16 Diperbarui: 25 Januari 2021   18:24 575
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Era SBY, Century dirampok

SBY yang saat itu menjabat sebagai Presiden mengeluarkan Perppu untuk menyelamatkan perbankan khususnya Bank Century. Dengan adanya pasal 22 UUD 1945 Presiden SBY dan Gubernur Bank Indonesia, Boediono membobol keuangan negara dengan alasan ingin menyelamatkan Bank Century dari kehancuran. Alhasil, pemilik Bank Century masuk ke dalam jeruji besi sementara Boediono mendapatkan posisi baru menjadi Wakil Presiden terpilih 2009.

Kasus Bank Century atau dikenal dengan nama Centurygate membuat situasi politik Indonesia kembali tidak kondusif. KPK tengah diuji keberadaannya dan DPR RI membentuk pansus untuk menuntaskan kasus korupsi Centurygate. Pada akhirnya, kasus ini tidak tuntas secara hukum maupun politik.

Era kepemimpinan SBY tak seperti yang diharapkan rakyat. Kasus korupsi yang semakin menggila, salah satunya yang membuat heboh adalah kasus korupsi Nazarudin yang hampir terjadi di segala lembaga pemerintahan.

Memasuki era Jokowi, membaikkah?

Janji kampanye di era Pilpres tahun 2014 yang diucapkan oleh Joko Widodo berhasil memikat hari rakyat. Roda pemerintahan Jokowi awal mulanya berjalan dengan mulus, namun akhirnya kasus KKN semakin bertambah banyak bahkan beberapa pejabat publik ikut tersandung kasus korupsi. Meskipun KKN berkembang biak, pembangunan infrastruktur di pelosok Tanah Air pada era Jokowi terbilang mengagumkan.

Maju ke pemilu Tahun 2019, Jokowi kembali mendapatkan kepercayaan masyarakat Indonesia menjadi presiden. Dalam Pemilu 2019, semakin terbukti bahwa reformasi bukan bertujuan untuk memberantas korupsi, kolusi dan nepotisme. Hal ini disebabkan karena setiap tahunnya KKN semakin merajalela.

Dari rentetan perjalanan panjang ini, rakyat Indonesia tidak perlu berharap lebih dengan cita-cita bangsa yang telah ditorehkan pendiri bangsa dalam Preambul Undang-Undang Dasar 1945. Kita hanya menunggu yang Maha Penguasa menurunkan utusannya untuk memperbaiki kerusakaan ini.

Jadi, sudah rindu Pak Harto?

"Isih penak jamanku to?"

Slogan di atas menyatakan bahwa era pemerintahan Presiden Soeharto lebih baik jika dibandingkan saat ini. Benarkah demikian? Jika dilihat faktanya, pembangunan dan roda pemerintahannya memang lebih baik. Dalam Repelita II dan III, pembangunan dapat berjalan sesuai yang diharapkan rakyat. Karenanya, di era tersebut Indonesia berhasil dengan swasembada pangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun