Mohon tunggu...
Hasna Lathifatul Ula
Hasna Lathifatul Ula Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia

Saya adalah individu yang suka dengan interaksi sosial dan senang dengan diskusi berbagai topik, hobi saya adalah traveling dan menonton

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Telemedicine dan Teknologi AI : Inovasi Terkini dalam Meningkatkan Kualitas Layanan Kesehatan

1 Januari 2025   22:29 Diperbarui: 1 Januari 2025   22:29 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Artificial Intelligence. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Gerd Altmann

Telemedicine adalah praktik medis yang memanfaatkan teknologi komunikasi untuk memberikan layanan kesehatan jarak jauh, memungkinkan pasien untuk berkonsultasi dengan dokter tanpa harus bertemu secara fisik. Di sisi lain, teknologi kecerdasan buatan (AI) berperan penting dalam menganalisis data kesehatan, memprediksi penyakit, dan meningkatkan efisiensi diagnosis.  Perkembangan teknologi dalam sektor pendidikan juga berkontribusi pada pelatihan tenaga medis, dengan menyediakan akses ke sumber daya pembelajaran yang lebih baik dan interaktif. Adanya berbagai perkembangan teknologi tentunya akan menciptakan sebuah inovasi. Inovasi ini sangat penting dalam dunia kesehatan modern, karena tidak hanya meningkatkan aksesibilitas layanan kesehatan, tetapi juga meningkatkan kualitas perawatan melalui analisis data yang lebih akurat dan pengambilan keputusan yang lebih cepat.

Teknologi telah membawa revolusi dalam dunia kesehatan, dengan konsep yang mencakup penggunaan perangkat digital, aplikasi mobile, dan sistem informasi kesehatan untuk meningkatkan kualitas layanan medis. Salah satunya dengan penerapan konsep telemedicine. Telemedicine memungkinkan pasien untuk berkonsultasi dengan dokter dari jarak jauh, mengurangi kebutuhan untuk perjalanan dan meningkatkan aksesibilitas layanan kesehatan, terutama di daerah terpencil. Selain telemedicine, penerapan teknologi AI dalam dunia kesehatan adalah big data analytics, memungkinkan rumah sakit dan penyedia layanan kesehatan untuk menganalisis pola penyakit dan meningkatkan pengambilan keputusan klinis, yang nantinya meningkatkan efisiensi dan efektivitas perawatan. Manfaat dari teknologi ini mencakup peningkatan akses dan peningkatan kualitas perawatan kesehatan. Keuntungan lainnya adalah pengurangan biaya perawatan kesehatan dan peningkatan kepuasan pasien, yang pada akhirnya berkontribusi pada peningkatan kualitas hidupmasyarakat. Dengan demikian, teknologi tidak hanya mempermudah proses perawatan, tetapi juga berkontribusi pada kesehatan masyarakat secara keseluruhan.

Pelayanan kesehatan saat ini mengalami transformasi yang signifikan berkat kemajuan teknologi,yang membawa dampak positif seperti peningkatan efisiensi, aksesibilitas, dan kualitas perawatan. Misalnya, penggunaan telemedicine memungkinkan pasien di daerah terpencil untuk mendapatkan konsultasi medis tanpa harus melakukan perjalanan jauh, yang terbukti efektif selama pandemi COVID-19. Selain itu, sistem rujukan dengan menerapkan teknologi AI juga dapat meningkatkan efisiensi pelayanan kesehatan karena waktu yang diperlukan juga lebih singkat. Namun, ada jugadampak negatif, seperti masalah privasi data dan ketidakadilan akses teknologi bagi kelompok masyarakat tertentu, yang dapat memperburuk kesenjangan kesehatan. Untuk mengatasi tantangan ini,solusi yang dapat diterapkan termasuk pengembangan kebijakan yang melindungi data pasien dan program pendidikan untuk meningkatkan literasi digital di kalangan masyarakat. Sebuah studi kasus di Indonesia menunjukkan bahwa penerapan AI dalam sistem rujukan rumah sakit dapat mengurangi waktu tunggu pasien dan meningkatkan efisiensi layanan, meskipun masih perlu perhatian terhadap aspek etika dan keamanan data.

Telemedicine yang semakin berkembang berkat kemajuan teknologi AI, menghadapi berbagai tantangan di Indonesia, seperti kesenjangan digital dan perubahan perilaku konsumen pasca-pandemi. Meskipun teknologi AI dapat meningkatkan efisiensi diagnosis dan perawatan, akses yang tidak merata terhadap internet dan perangkat elektronik di daerah terpencil menjadi hambatan signifikan. Selain itu, banyak pasien yang lebih memilih konsultasi tatap muka setelah pandemi, yang dapat mengurangi adopsi layanan telemedicine. Namun, dengan kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat, serta pengembangan kebijakan yang mendukung, masa depan telemedicine di Indonesia dapat menjadi lebih cerah, memungkinkan lebih banyak orang untuk mendapatkan akses ke layanan kesehatan yang berkualitas. Perkembangan teknologi AI yang juga didukung akan menciptakan masa depan kesehatan bangsa menjadi lebih baik.

Sebagai tenaga medis sudah sepantasnya selalu menilik kemajuan teknologi yang ada dengan tidak gagap akan teknologi kesehatan. Dengan demikian akan memberikan dampak positif terhadap pasien ataupun tenaga kesehatan sendiri. Di sisi lain, peranan teknologi AI pada sektor kesehatan ini sangat besar dan memungkinkan dalam membantu tenaga medis dalam diagnosis lebih lanjut. Diagnosis yang tepat dapat membantu mengidentifikasi lebih cepat suatu penyakit yang nantinya akan meminimalisasi adanya kematian. Selain teknologi AI canggih yang dapat mengidentifikasi lebih lanjut penyakit pasien, salah satu teknologi AI yang sudah banyak diterapkan adalah telemedicine.Dengan telemedicine, pasien dapat berkonsultasi dengan dokter dari jarak jauh, mengurangi kebutuhan untuk perjalanan dan waktu tunggu yang lama. Kombinasi kedua inovasi ini tidak hanya meningkatkan kualitas layanan kesehatan, tetapi juga memungkinkan pengelolaan penyakit yang lebih baik dan penghematan biaya, menjadikan sistem kesehatan lebih responsif dan adaptif terhadap kebutuhan masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun