Mohon tunggu...
Hasnah Khonsa
Hasnah Khonsa Mohon Tunggu... Lainnya - Universitas Muhammadiyah Jakarta

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Etika Periklanan Pada Iklan Mie Sedaap Varian Tasty

7 Mei 2024   17:36 Diperbarui: 7 Mei 2024   17:51 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Mie Sedaap Tasty Yakiniku merupakan salah satu produk mie instan yang diproduksi oleh Wings Food. Mie Sedaap Tasty Yakiniku memiliki cita rasa yang khas, yaitu rasa yakiniku, yang merupakan cita rasa dari masakan daging panggang ala Jepang.

Mie Sedaap didirikan pada tahun 1978, Produk ini diperkenalkan dengan berbagai varian rasa yang menarik, seperti Mie Sedaap Goreng, Mie Sedaap Ayam Bawang, dan lain-lain salah satunya yaitu mie sedaap tasty yakiniku. Dilihat dari tahun berdiri nya mie seedap tentunya sudah banyak iklan mi sedaap dengan berbagai macam varian.

Dalam iklan Mie Sedaap Yakiniku yang berdurasi 30 detik ini https://www.youtube.com/watch?v=3hGSRMxthm8 menurut penulis sedikit melanggar etika periklanan yaitu memberitahukan dalam komposisi mie sedaap yakiniku terbuat dari 100% us beef tanpa ada bukti yang konkrit yang mana dalam etika periklanan di Indonesia, jika sebuah pernyataan atau klaim dalam iklan tidak sesuai dengan kenyataan, maka hal tersebut dianggap sebagai pelanggaran etika.

Hal ini tertulis dalam etika pariwara Indonesia pasal 1.2 yaitu Bahasa.

Pada pasal 1.2.3 "Penggunaan kata "100%", "murni", "asli" atau yang bermakna sama untuk menyatakan sesuatu kandungan, kadar, bobot, tingkat mutu, dan sebagainya, kecuali jika disertai dengan bukti yang dapat dipertanggunjawabkan" (Etika Pariwara Indonesia tahun). 

Terdapat pelanggaran pada undang-undang  pasal 8 ayat 1 (d) " pelaku usaha di larang memproduksi atau memperdagangkan barang atau jasa yang tidak sesuai dengan konsisi, jaminan , keistimewaan, atau kemanjuran.

Semakin berkembangnya teknologi semakin berkembang pula dunia periklanan di Indonesia. Periklanan telah menjadi bagian integral dalam kehidupan modern. Setiap hari, kita terpapar oleh berbagai iklan di media cetak, televisi, radio, dan internet. Namun, di balik pesona kreativitas dan daya tarik visual yang dimiliki iklan, terdapat pertanyaan penting yang harus kita ajukan, apakah periklanan tersebut etis?

Etika periklanan merupakan suatu bidang yang berkaitan dengan prinsip-prinsip moral dan nilai-nilai yang terkandung dalam proses pembuatan dan penyebaran iklan. Ini mencakup berbagai aspek, mulai dari kejujuran dalam penyajian informasi hingga penggunaan stereotip dan daya manipulatif dalam mencapai tujuan pemasaran. 

Industri kreatif periklanan di Indonesia telah menciptakan berbagai karya yang memikat dan mampu mempengaruhi pola pikir dan perilaku konsumen dengan berkembangnya industri periklanan, juga muncul tanggung jawab yang lebih besar terkait dengan etika dalam beriklan. Di bawah ini, terdapat beberapa prinsip etika periklanan yang penting untuk membuat iklan sebagai berikut:

1. Kejujuran dan Kewajaran

Iklan haruslah jujur dan adil. Informasi yang disajikan harus akurat dan tidak menyesatkan. Misalnya, dalam iklan produk kesehatan, klaim-klaim harus didukung oleh bukti yang sahih dan tidak boleh membuat klaim yang tidak dapat dibuktikan secara ilmiah.

2. Menghormati Kebudayaan dan Nilai Masyarakat

Periklanan harus menghormati keberagaman budaya dan nilai-nilai masyarakat. Menggunakan stereotip yang merendahkan atau memicu konflik tidaklah etis. Iklan seharusnya mendorong inklusi dan keberagaman.

3. Perlindungan Terhadap Anak-Anak

Anak-anak adalah kelompok yang rentan terhadap pengaruh iklan. Oleh karena itu, iklan tidak boleh mengeksploitasi ketidaktahuan atau kecanduan anak-anak terhadap suatu produk. Pada saat yang sama, iklan yang ditujukan untuk anak-anak haruslah bermanfaat dan mendidik.

4. Menghormati Privasi

Periklanan di dunia digital sering kali melibatkan pengumpulan data pribadi. Penting bagi periklanan untuk menghormati privasi individu dan mematuhi regulasi perlindungan data yang berlaku.

5. Menghindari Diskriminasi

Iklan tidak boleh mendiskriminasi berdasarkan ras, agama, jenis kelamin, orientasi seksual, atau karakteristik lainnya. Semua orang harus diperlakukan secara adil dan setara dalam iklan.

6. Menghormati Kesehatan Mental dan Emosional

Iklan yang menggambarkan gambaran tubuh yang tidak realistis atau memicu rasa tidak aman tidaklah etis. Iklan juga harus memperhitungkan dampak emosional yang mungkin timbul dari pesan-pesan yang disampaikan.

7. Transparansi

Perusahaan harus transparan tentang tujuan iklan, identitas pengiklan, dan apakah suatu iklan itu berbayar atau bukan. Ini membantu konsumen membuat keputusan yang lebih baik dan membangun kepercayaan.


Ketika periklanan dilakukan dengan memperhatikan prinsip-prinsip ini, iklan dapat menjadi alat yang efektif dalam memberikan informasi, mempromosikan produk yang berkualitas, dan bahkan mendidik masyarakat. Namun, ketika prinsip-prinsip ini diabaikan, iklan dapat menjadi sarana manipulasi yang merugikan konsumen dan masyarakat secara keseluruhan.

Perlu diingat bahwa etika periklanan bukan hanya tanggung jawab perusahaan-perusahaan besar atau agen periklanan, tetapi juga tanggung jawab kita sebagai individu yang terpapar oleh iklan. Dengan menjadi konsumen yang cerdas dan kritis, kita dapat membantu mendorong praktik periklanan yang lebih etis dan bertanggung jawab.

Dapat diambil kesimpulan bahwa praktik periklanan yang dilakukan dengan memperhatikan prinsip-prinsip etika sangatlah penting. Hal ini karena periklanan memiliki potensi besar untuk mempengaruhi pola pikir dan perilaku masyarakat. 

Sebagai konsumen, penting bagi kita untuk menjadi cerdas dan kritis terhadap iklan yang kita terima. Dengan meningkatkan kesadaran akan prinsip-prinsip etika periklanan, kita dapat membantu mendorong praktik periklanan yang lebih bertanggung jawab dan etis. Hal ini akan memberikan manfaat yang positif bagi masyarakat dan industri periklanan secara keseluruhan.



Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun