Mohon tunggu...
Hasnah Siregar
Hasnah Siregar Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

renew everyday

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Perubahan: Sesuatu yang Pasti

18 Desember 2011   03:20 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:07 751
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Tidak ada yang pasti kecuali perubahan itu sendiri. Ungkapan bijak yang saya peroleh dari buku Character Building: Membentuk Watak, karya H. Soemarno Soedarsono (2004) mengingatkan saya betapa pentingnya perubahan itu. Setiap saat selalu ada yang berubah, dan perubahan itu membuat kita dekat dengan pilihan. Pilihan untuk berubah. Berubah ke arah yang lebih baik, atau malah berubah ke arah yang semakin buruk. Sejatinya, perubahan haruslah senantiasa ke arah yang lebih baik, tetapi tetap saja, godaan untuk berbuat buruk itu lebih besar. Seorang pelajar SMP yang sedang mengikuti ujian nasional (UN) sudah pasti dihadapkan dengan pilihan yang sulit. Konsisten dengan mengikuti kata hati untuk tidak mencontek karena ingin membuktikan kualitas diri atau malah tergoda untuk mencontek karena takut tidak lulus ujian. Penyesalan selalu datang terlambat. Pelajar tadi menyesali diri kemudian. Nilai yang dihasilkan dari mencontek, hanya pas-pasan. Dia merasa sangat bodoh. Seandainya saja dia percaya dengan kemampuannya sendiri, pun dia sudah ikut bimbingan belajar di luar sekolah, mungkin hasilnya jauh lebih baik dari ini. Apa boleh buat, nasi telah menjadi bubur. Hidup adalah pilihan, dan pilihan kita adalah berubah.

Dan ketika pelajar SMP tersebut memasuki SMA dan kemudian dihadapkan kembali dengan UN, dengan penuh senyum keoptimisan, dia menyelesaikannya tanpa bantuan siapapun. Dan akhirnya, dengan tetesan air mata kebahagiaan dia bersyukur, terimakasih, Tuhan, aku telah berhasil memperoleh nilai tertinggi di sekolahku. Pelajar ini memilih untuk merubah dirinya ke arah yang lebih baik. Subhanallah.

Berubah ke arah yang lebih baik itu terlihat susah. Namun sekuat apa keinginan dan usaha kita untuk berubah, itulah yang paling penting. Perubahan diri adalah hak mutlak diri. Tuhan saja memberi kita pilihan, mau ke jalan yang lurus atau ke jalan yang bathil. Perubahan tergantung pada diri kita sendiri. Sejalan dengan hadits Nabi, tidak ada yang bisa merubah nasib suatu kaum, kecuali kaum itu sendiri. Kitalah kunci perubahan itu. Mari berusaha untuk selalu berubah ke arah yang lebih baik dari hari ke hari.

“Barang siapa yang hari ini sama dengan hari kemarin berarti dia merugi. Barang siapa yang hari ini lebih buruk dibandingkan hari kemarin dia celaka. Dan barang siapa yang hari ini lebih baik dibandingkan hari kemarin dialah orang yang beruntung.”

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun