Dampak Fluktuasi Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS, Menguak Dinamika Perdagangan Internasional di Era Globalisasi

Dampak Fluktuasi Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS: Menguak Dinamika Perdagangan Internasional di Era Globalisasi

Kevin Qaulan Haq

Di era globalisasi, perdagangan internasional menjadi semakin penting bagi perekonomian suatu negara. Nilai tukar, yang merupakan harga mata uang suatu negara dalam mata uang negara lain, memainkan peran penting dalam perdagangan internasional. Fluktuasi nilai tukar dapat berdampak signifikan pada dinamika perdagangan internasional, baik positif maupun negatif.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terus berfluktuasi dari tahun ke tahun, seperti pada tahun 2020 dimana nilai tukar rupiah mencapai angka Rp 16,400/USD dan kemudian turun pada tahun 2021 lalu terus naik Kembali hingga saat ini ditutup pada angka Rp 16,190/USD. Nilai  tukar  rupiah  terhadap  dolar  Amerika  Serikat  menjadi  penting  karena  mempunyaidampak  yang  luas  terhadap  perekonomian  Indonesia  secara  keseluruhan.  Oleh  karena  itu,pergerakan  nilai  tukar  menjadi  perhatian  serius  oleh  otoritas  moneter  untuk  memantau  danmengendalikannya. Dampak dari melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikatyaitu  harga  barang  dan  jasa  di  Indonesia  akan  mengalami  peningkatan  atau  akan  mengalamiInflasi. Banksentral suatu negara bisa mempengaruhi inflasi dan nilai tukar mata uang denganmerubah tingkat suku bunga (Asri, 2016).

Dampak Positif Fluktuasi Nilai Tukar

• Meningkatkan daya saing ekspor: Ketika nilai tukar domestik mengalami depresiasi, produk ekspor menjadi lebih murah bagi pembeli di negara lain, sehingga meningkatkan daya saing ekspor dan mendorong volume ekspor.
• Meningkatkan keuntungan eksportir: Depresiasi nilai tukar domestik dapat meningkatkan keuntungan eksportir dalam mata uang domestik, meskipun pendapatan mereka dalam mata uang asing tetap sama.
• Mendorong investasi asing: Depresiasi nilai tukar domestik dapat menarik investasi asing langsung (FDI) ke negara tersebut karena aset menjadi lebih murah bagi investor asing.

Dampak Negatif Fluktuasi Nilai Tukar

• Meningkatkan harga impor: Ketika nilai tukar domestik mengalami depresiasi, harga impor menjadi lebih mahal bagi negara tersebut, yang dapat menyebabkan inflasi dan menekan daya beli masyarakat.
• Menurunkan keuntungan importir: Depresiasi nilai tukar domestik dapat menurunkan keuntungan importir dalam mata uang domestik, meskipun biaya mereka dalam mata uang asing tetap sama.
• Melemahkan stabilitas ekonomi: Fluktuasi nilai tukar yang berlebihan dapat menyebabkan ketidakpastian dan volatilitas di pasar keuangan, yang dapat melemahkan stabilitas ekonomi secara keseluruhan.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Fluktuasi Nilai Tukar

• Perbedaan suku bunga: Perbedaan suku bunga antara negara-negara dapat menyebabkan aliran modal dan berdampak pada nilai tukar.
• Kondisi ekonomi: Kondisi ekonomi suatu negara, seperti pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan pengangguran, dapat memengaruhi nilai tukar mata uangnya.
• Intervensi Bank Sentral: Bank sentral dapat melakukan intervensi di pasar valas untuk menstabilkan nilai tukar mata uangnya.
• Peristiwa geopolitik: Peristiwa geopolitik, seperti perang, krisis politik, dan bencana alam, dapat menyebabkan volatilitas di pasar keuangan dan berdampak pada nilai tukar.

 

 

Kesimpulan