air laut tidak berbahaya bagi ikan air laut tetapi berbahaya untuk manusia atau bahkan ikan air tawar? Pasti beberapa dari teman-teman pernah mendengar jika air laut sampai tertelan apalagi dalam jumlah banyak, maka akan merusak organ-organ manusia.
Pernah gak mempertanyakan kenapaDengan kandungan garam yang tinggi, ikan air laut tentu sudah beradaptasi dengan baik dan memiliki sejumlah mekanisme khusus untuk bertahan. Selain alasan karena laut adalah habitat ikan air laut, pasti ada alasan lain yang bisa dikaji secara ilmiah untuk menjawab pertanyaan yang lebih logis lagi.
Ini beberapa penyebab ikan air laut bisa bertahan di air laut dengan kandungan garam tinggi.
- Osmoregulasi
Ikan air laut memiliki kemampuan osmoregulasi yang sangat baik. Osmoregulasi adalah proses yang memungkinkan ikan air laut untuk mengontrol konsentrasi garam dan air dalam tubuh mereka agar seimbang dengan lingkungan sekitar. Ini memungkinkan ikan hidup dalam air laut yang memiliki konsentrasi garam yang jauh lebih tinggi daripada air di dalam tubuh mereka.
- Sel Khusus
Sel-sel dalam tubuh ikan air laut, terutama di insang, telah diadaptasi untuk menangani lingkungan air laut. Insang ikan air laut memiliki sel-sel khusus yang memungkinkan pertukaran gas dan ion dengan efisien, termasuk mengatasi perbedaan konsentrasi garam.
- Evolusi
Selama miliaran tahun evolusi, ikan telah mengembangkan adaptasi yang memungkinkan mereka hidup dalam berbagai lingkungan air, termasuk air laut. Evolusi memainkan peran penting dalam pengembangan struktur dan fungsi tubuh ikan yang sesuai dengan kondisi lingkungan air laut.
Manusia sejatinya makhluk darat, jadi tidak secara alami beradaptasi dengan kehidupan di dalam air laut. Air laut dapat menjadi berbahaya bagi manusia karena kandungan garam yang tinggi dapat menyebabkan dehidrasi, dan konsumsi air laut dapat merusak organ tubuh manusia.
Jadi, perbedaan dalam kemampuan biologis dan adaptasi antara ikan dan manusia adalah alasan utama mengapa air laut dapat aman bagi ikan tetapi berbahaya bagi manusia jika dikonsumsi atau jika terpapar dalam jumlah yang signifikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H