"Baik kak. Saya mengerti, pasti banyak hal yang harus kakak pertimbangkan untuk menerima penawaran kami. Bagaimana jika saya menghubungi kembali besok pagi untuk mendapatkan konfirmasinya?"
Dengan memberikan kebebasan dan tenggat waktu secara bersamaan, ini akan menunjukkan bahwa kamu menghargai pertimbangannya sehingga tidak terkesan memaksa.
- Cari Tahu Apa yang Memberatkan Customer
Saat kamu sudah memberikan waktu lebih dan customer tetap menolak penawaranmu, maka kamu harus bertanya apa sekiranya yang membuat customer masih menolak penawaranmu. Jika kamu punya penawaran lebih, disinilah saatnya kamu keluarkan penawaran tersebut. Apabila penawarannya menarik, customer pun pasti akan mempertimbangkan ulang untuk menerima penawaranmu.
Kamu harus focus juga pada keberatan dari customer. Misalnya jika customer keberatan di harga, maka kamu bisa menawarkan fasilitas atau bonus lebih untuk customer. Jika memungkinkan, kamu bisa memberikan harga lebih miring atau memberikan paket lain fasilitas hampir sama namun harga tidak jauh berbeda.
- Berikan Kebebasan Kepada Customer Untuk Berkata Tidak/Belum Sekarang
Ada beberapa customer yang menghubungi kita hanya sekedar tanya-tanya saja, alias hal tersebut bukanlah sebuah urgensi untuk dia. Hal ini membuat kalimat seperti, "nanti saya kabari lagi" memiliki makna sebenarnya karena memang mereka tidak membutuhkan itu sekarang.
Untuk itu, kamu bisa bertanya, apakah produk/jasa yang kamu tawarkan benar-benar sedang dibutuhkan oleh customer? Jika jawaban dari customer menunjukkah bahwa produk/jasa yang ditawarkan tidak urgent dibutuhkan, maka itu menjadi sinyal bahwa customer memang tidak sedang ingin menerima penawaranmu. Jika sudah seperti ini, kamu bisa meminta customer untuk melakukan save nomor, supaya setidaknya dia mendapatkan kontakmu dan akan lebih mudah jika dia suatu saat membutuhkan produk/jasa yang kamu tawarkan.
- Tanyakan Tentang Pembuat Keputusan
Terkadang sebuah keputusan yang akan diberikan customer kepada kita, tidak hanya berdasarkan keputusan dia sendiri saja, tapi harus mempertimbangkan pendapat dari orang lain juga. Jadi tidak ada salahnya kita bertanya, apakah keputusan untuk menerima penawaran ini murni keputusan dari dia saja atau ada pendapat orang lain yang harus dipertimbangkan. Jika jawabannya, ada, maka ini menjadi kesempatan kamu untuk mempersiapkan follow-up selanjutnya, supaya akhirnya dia dan partner-nya menerima penawaranmu.
Semoga cara-cara di atas membuat kita sebagai Customer Service tetap bisa memberikan pelayanan prima kepada customer dengan tetap berpegang teguh pada SOP yang diterapkan di masing-masing perusahaan. Ayo! Kita pasti bisa mencapai target bulan ini!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H