Di era digital saat ini, mahasiswa dihadapkan pada berbagai informasi dan teknologi yang berkembang pesat. Dengan akses yang mudah ke media sosial dan platform digital lainnya, penting bagi mahasiswa untuk memiliki literasi digital yang baik. Literasi digital adalah kemampuan untuk mencari, mengevaluasi, dan menggunakan informasi yang relevan dan akurat, yang sangat penting ditengah maraknya berita palsu dan informasi yang menyesatkan. Literasi digital tidak hanya mencakup kemampuan teknis untuk menggunakan perangkat, tetapi juga keterampilan kritis dalam mengevaluasi informasi. Dalam konteks ini, panduan literasi digital menjadi sangat penting agar mahasiswa dapat "scroll lebih bijak"Â dan, pada akhirnya, "hidup lebih bahagia."
Media sosial, meskipun memberikan banyak manfaat, juga dapat berdampak negatif pada kesehatan mental mahasiswa. Keterlibatan berlebihan dalam media sosial sering kali menyebabkan perbandingan sosial, kecemasan, dan depresi. Oleh karena itu, penting bagi mahasiswa untuk memahami cara menggunakan media sosial secara sehat dan bijak. Mereka perlu belajar untuk membatasi waktu yang dihabiskan di media sosial dan memilih konten yang positif dan inspiratif.
Sehingga dari pada itu kita perlu menerapkan strategi untuk scroll lebih bijak yaitu : Mengatur Waktu Penggunaan; Mahasiswa harus menetapkan batasan waktu untuk penggunaan media sosial. Menggunakan aplikasi yang membantu melacak waktu layar dapat menjadi solusi efektif. Memilih Konten Berkualitas; Pilihlah untuk mengikuti akun dan platform yang memberikan informasi bermanfaat dan positif. Ini akan membantu menciptakan pengalaman yang lebih baik di media sosial. Berpikir Kritis; Sebelum membagikan informasi atau konten, mahasiswa perlu mengevaluasi keakuratan dan relevansi sumber tersebut. Ini adalah langkah penting dalam menghindari penyebaran informasi palsu. Menciptakan Kebiasaan Positif; Alihkan waktu yang biasanya dihabiskan untuk scrolling ke aktivitas yang lebih produktif, seperti membaca buku, berolahraga, atau berkumpul dengan teman secara langsung.
Selain itu kita juga harus membangun komunitas digital yang sehat. Mahasiswa juga perlu membangun komunitas digital yang positif. Dengan berinteraksi dengan orang-orang yang mendukung dan memotivasi, mereka dapat menciptakan pengalaman online yang lebih baik. Menghindari interaksi yang beracun dan tidak mendukung sangat penting untuk kesehatan mental. Komunitas yang positif dapat memberikan dukungan sosial yang diperlukan untuk menjaga kesejahteraan mental.
STIE Totalwin dorong mahasiswa kuasai transformasi digital dan persiapan karier di Era Fintech. Dengan kegiatan pembekalan khusus bertema "Bahasa dan Karier Seni Berkomunikasi Efektif untuk Memulai Langkah di Dunia Kerja". Pembekalan ini disampaikan oleh Guru Besar bidang Linguistik Prof.Dr. Katharina Rustipa, M.Pd. yang membahas keterampilan menulis surat lamaran kerja, menyusun CV yang menarik, serta komunikasi efektif dalam wawancara kerja. Serta beliau memberikan pesan moivasi yaitu, "Peluang itu selalu ada, bahkan di tengah kesulitan. Kuncinya adalah membangun pola pikir positif, menguasai komunikasi, dan terus belajar untuk berkembang."
Selain itu kita sebagai mahasiswa harus bisa melawan HOAKS, UM Bandung bekali mahasiswa dengan literasi digital. Ketua Jabar Saber Hoaks Alfianto Yustinova menekankan pentingnya peran administrasi publik yang dimana mahasiswa termasuk bagian dari itu dalam melawan atau menangkal hoaks, terutama di era digital. Seperti yang sedang viral di medsos terutama Instgram dan TikTok tentang beredarnya uang palsu dari UIN Makasar, kita sebagai mahasiswa harus berhati hati dalam menerima dan menyebarkan berita agar tidak di lebih-lebihkan. Partisipasi mahasiswa dalam menyebarkan hoaks merupakan sebuah ironi yang harus dihindari. Peran aktif mahasiswa dalam menangkal hoaks menjadi kunci utama dalam membangun ruang digital yang sehat  dan  kondusif.  Upaya  bersama  dan  berkelanjutan  dari  para  agen  perubahan  ini  akan mengantarkan Indonesia menuju era informasi yang lebih bertanggung jawab dan mencerdaskan.
Dalam dunia yang semakin terhubung secara digital, literasi digital menjadi keterampilan penting yang harus dimiliki oleh mahasiswa. Keterampilan ini tidak hanya mendukung keberhasilan akademik, tetapi juga mempersiapkan mereka untuk tantangan di di dunia kerja dan kehidupan sehari-hari. Dengan "scroll lebih bijak," mereka tidak hanya akan meningkatkan kualitas hidup mereka, tetapi juga berkontribusi pada lingkungan digital yang lebih positif. Sebagai generasi penerus, mahasiswa memiliki tanggung jawab untuk menggunakan teknologi dengan bijak dan etis, sehingga dapat "hidup lebih bahagia."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H