Mohon tunggu...
Hasna Afaf Fadhilah
Hasna Afaf Fadhilah Mohon Tunggu... Seniman - Sholu'alanabiMuhammad

Sholu'alanabiMuhammad

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengapa Lebih Banyak Konten Negatif daripada Konten Positif

10 Desember 2019   11:30 Diperbarui: 10 Desember 2019   11:27 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Banyak seseorang yang mengeluhkan di zaman sekarang terlalu banyaknya konten negatif dibandingkan konten positif di sosial media. Jangan salahkan mereka yang membuat konten negatif tapi salahkan diri kita yang hanya menjadi konsumen dan hanya bisa mengkritik, tanpa bisa memproduksi dan membuat konten positif. Jangan salahkan apabila yang menjadi trending di YouTube itu adalah konten-konten unfaedah kalau kita sebagai anak mudanya saja tak melakukan apa-apa. 

Jangan tanya apa yang negaramu berikan untukmu, tapi tanyakan apa yang kamu berikan untuk negaramu. Bukan tentang seberapa besar bagian yang kita ambil. 

Tapi keinginan untuk menjadi bagian tadi, menjadi bagian yang membawa perubahan. Kita sebagai anak muda seharusnya memperbanyak organisasi yang positif sehingga pikiran kita terbuka dan kita dapat bertukar pikiran kepada orang-orang yang lebih berpengalaman sehingga kita dapat belajar dari mereka. Sehingga kita dapat membuat konten positif dan lebih bijak dalam menanggapi suatu berita yang hoax.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun