Bukan penghujung tahun, melainkan penghujung pertemuan antara dua insan manusia dengan hobi yang sama. Simpel saja, keliling kota dan menikmati setiap sudutnya. 21 Desember 2022, kala Surakarta menjadi objek ceritanya. Dingin udara sehabis hujan, ketenangan kota dengan segala bentuk kesedihan, rasa kehilangan yang menjelma menjadi ketakutan saat akan ditinggalkan.Â
Perjalanan malam itu membawa mereka dalam biusan keindahan, kalau banyak orang bilang cinta bisa jatuh berkali-kali, itulah yang mereka rasakan, jatuh cinta tiap harinya pada setiap sudut kota. Ketenangan hadir kala menikmati jalanan malam, bagai dunia milik mereka berdua. Mulut tiada henti bercerita, tak jarang terdengar suara canda tawa, diatas kendaraan bermotor dengan dua roda, mata terpana dengan arsitektur bangunan-bangunan di sepanjang jalannya, Â ramainya hiasan natal jalan dekat balai kota, yang menjadi primadona tiap wisatawan yang datang kesana.
Mereka sama-sama sengaja untuk menciptakan kesan terbaiknya, untuk menutup pertemuan yang entah apa bisa kembali terbuka? harapan tiap manusia pada umumnya pasti sama, kembali bersua tanpa kehilangan satupun rasa. Teriring doa dalam pejaman mata, supaya ini bukan menjadi terakhir kalinya. Canda mereka seakan berusaha menyelimuti segala rasa ketakutan yang ada, padahal rautnya tak bisa ditutupi, ia benar-benar cemas atas kemungkinan terburuknya.Â
Manusia sudah umum dengan rasa gengsinya, begitupun dengan mereka, berat untuk sekedar mengucap terimakasih atas segalanya kepada satu sama lainnya. Namun di setiap sujudnya, tersampaikan terimakasih kepada sang pencipta atas semua nikmat yang telah Ia berikan melalui kehadiran salah satu hamba-Nya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H