LAWU - (25/01) Ikan lele merupakan salah satu jenis pangan lauk pauk hewani dengan angka kandungan gizi yang tinggi. Selain itu, ikan lele juga memiliki kandungan protein sedang dengan lemak rendah yang baik bagi kesehatan. Dalam setiap porsi 100 gram ikan lele, terkandung 17,7% protein. Mengonsumsi protein setiap hari penting bagi kesehatan, diantaranya yakni dapat mencegah terjadinya serangan jantung dan meningkatkan daya tahan tubuh dari serangan penyakit.
Ikan lele menjadi salah satu potensi desa yang dimiliki oleh Desa Lawu, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo. Tempat budidaya ikan lele tersebar di sejumlah 12 RW di Desa Lawu. Namun, selama ini hasil ternak ikan lele hanya diperjualbelikan oleh peternak secara langsung berupa ikan segar ke para tengkulak sehingga harga jualnya murah. Di sisi lain, Desa Lawu juga belum memiliki Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang berjalan dengan baik, sehingga perputaran uang di Desa Lawu masih terbilang cukup rendah.
Banyaknya jumlah peternak ikan lele di Desa Lawu tak ayalnya menarik perhatian mahasiswa Tim 1 KKN Undip untuk membuat sebuah program inovasi pembuatan produk bakso ikan lele. Dalam pelaksanaannya, program ini melibatkan 6 mahasiswa dari 6 program studi, yaitu program studi Ilmu Gizi, Bahasa dan Kebudayaan Jepang, Kesehatan Masyarakat, Psikologi, Teknik Geodesi, dan Teknik Komputer.
Program ini terlaksana pada hari Rabu (25/01/2023) dan bertempat di rumah Ibu RW 05 Dusun Doho, Bu Tuti. Tidak hanya melaksanakan demonstrasi pembuatan inovasi produk bakso lele, mahasiswa Tim 1 KKN Undip juga menyampaikan beberapa materi yang berhubungan dengan inovasi produk bakso ikan lele dalam kegiatan yang berlangsung mulai pukul 13.00–15.30 WIB ini. Beberapa materi yang disampaikan meliputi “Penyuluhan Gizi Seimbang dan Pemilihan Jajanan Sehat” oleh Euis Purwanti (Ilmu Gizi), “Edukasi Safety Food bagi Pelaku UMKM” oleh Muhammad Naufal (Kesehatan Masyarakat), “Psikologi Marketing dalam Mengenalkan Produk Baru” oleh Hasna Nabiilah Putri (Psikologi), dan “Budaya Kaizen Jepang dalam Meningkatkan Semangat Kerja” oleh Tribuana Tunggadewi K. Baiquni (Bahasa dan Kebudayaan Jepang).
Program inovasi pembuatan produk Bakso Lele Lawu “SOLELA” mendapat respon positif dari Pak Bayan, Ibu RW 05 Dusun Doho, ibu-ibu peserta arisan RW 05 Dusun Doho, dan perwakilan karang taruna yang hadir dalam acara. Antusiasme warga Desa Lawu yang menghadiri pelaksanaan program ini terlihat dari keterlibatan warga selama berlangsungnya kegiatan demonstrasi pembuatan produk bakso lele, yaitu dengan menyampaikan beberapa pertanyaan dan pemberian saran terkait pengembangan produk bakso lele.
Sebagai bentuk ketercapaian tindak lanjut program, pada hari Senin (06/02/2023), ibu-ibu warga RW 05 Dusun Doho secara mandiri membuat produk bakso lele yang sebelumnya telah didemonstrasikan oleh mahasiswa Tim 1 KKN Undip.
Program inovasi pembuatan produk bakso lele ini diharapkan dapat meningkatkan nilai ekonomis ikan lele itu sendiri sekaligus mampu memberdayakan UMKM di Desa Lawu. “Hingga saat ini, produk bakso ikan lele terbilang belum banyak di pasaran dan di Desa Lawu sendiri belum ada yang menjual. Sepertinya produk ini bisa menjadi peluang usaha bagi kami masyarakat Desa Lawu, khususnya pelaku UMKM dan siapapun yang berminat untuk mengembangkan usaha bakso ikan lele,” jelas Ibu RW 05 Dusun Doho.
Penulis: