Pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan bagi Mahasiswa Arsitektur di Era Globalisasi
Oleh:
Nama: Hasna
NIM: 24051530008
Kelas: G
Fakultas: Teknik
Prodi: Arsitektur
Mata Kuliah: Pendidikan Kewarganegaraan
Di abad ke-21 ini, globalisasi berkembang begitu pesat dan membawa begitu banyak perubahan di setiap aspek kehidupan. Perkembangan globalisasi rupanya memberikan dampak yang besar di bidang arsitektur. Pasalnya, nilai-nilai budaya lokal yang selama ini mengambil peran dalam dunia arsitektur di Indonesia secara perlahan mulai terkikis akibat munculnya budaya baru beserta gaya-gaya arsitektur modern lainnya. Pergeseran budaya asli Indonesia  mempengaruhi bentuk-bentuk elemen bangunan, dari yang mulanya bergaya lokal kemudian bercampur dengan budaya asing dan gaya arsitektur modern.
Gaya arsitektur modern tidak selalu memberikan pengaruh yang baik bagi masyarakat. Pandangan masyarakat yang terlalu tinggi terhadap arsitektur modern dapat menyebabkan turunnya rasa cinta terhadap budaya lokal dan terkikisnya jiwa nasionalisme bangsa Indonesia. Hal ini tidak boleh dianggap sepele karena dapat memperparah krisis identitas nasional yang saat ini telah banyak diperbincangkan sebagai salah satu dampak negatif globalisasi.
Diterapkannya mata kuliah pendidikan kewarganegaraan bagi mahasiswa arsitektur tidak hanya sebatas membekali mahasiswa dengan pengetahuan terkait regulasi atau aturan setempat dalam pembangunan, tapi juga memberikan pemahaman mendalam tentang pentingnya pemahaman budaya dalam dunia arsitektur. Pendidikan kewarganegaraan yang merupakan satuan dari ilmu-ilmu kewarganegaraan, sosial, humaniora, teknologi, psikologi, bahkan agama, membekali mahasiswa dengan pengetahuan terkait nilai-nilai kebangsaan dan identitas nasional, serta bertindak sebagai landasan yang kuat dalam membangun jiwa nasionalisme mahasiswa. Dengan diterapkannya mata kuliah ini, diharapkan mahasiswa arsitektur dapat mengembangkan sikap toleransi, menghargai keberagaman, dan memperdalam pemahaman tentang hak asasi manusia, serta bergabung dalam kegiatan partisipatif membangun kembali tren arsitektur bergaya lokal yang saat ini mulai tergeser keberadaannya.
Mahasiswa selaku generasi penerus bangsa berperan sebagai kunci pembangunan bangsa dan negara. Dengan dibekali pendidikan kewarganegaraan bagi mahasiswa, khususnya mahasiswa arsitektur, diharapkan mahasiswa dapat memberikan kontribusi dalam acara-acara kepedulian sosial, pengabdian kepada bangsa dan negara, serta memiliki kesadaran tinggi akan hak-hak dan kewajiban bangsa dalam memelihara dan melestarikan budaya Indonesia. Sikap nasionalisme yang tertanam dalam jiwa mahasiswa arsitektur dapat menjadi dasar partisipasi aktif dalam mengembangkan kembali tren arsitektur bergaya lokal di Indonesia.