Mohon tunggu...
Hasmaruddin
Hasmaruddin Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Saya suka bermain sepak bola dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Kritik tentang Pangan Yang Sangat Penting Untuk Menunjang Petani

27 Desember 2024   19:26 Diperbarui: 27 Desember 2024   19:26 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Pangan adalah hal pokok yang dibutuhkan untuk kelangsungan hidup. Pangan sangat general jika di bahas mulai dari jeni makanan, nutrisi, dan kelayakan. Jadi sangat sentral fungsi pangan dalam sebuah masyarakat, hingga kita harus saling sadar untuk mendapat pangan yang cukup dan layak. Sedangkan ketahanan pangan adalah kebutuhan sumber pangan yang dibutuhkan Negara untuk mencukupi nutrisi dan gizi dari masyarakatnya.

 "Pangan merupakan kebutuhan dasar utama bagi manusia yang harus dipenuhi setiap saat. Hak untuk memperoleh pangan merupakan salah satu hak asasi manusia". Dalam pasal 27 UUD 1945 maupun dalam Deklarasi Roma (1996). Pertimbangan tersebut mendasari terbitnya UU No. 7/1996 tentang Pangan. 

 "kondisi terpenuhinya Pangan bagi negara sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan". Dari UU No. 18/2012 tentang Pangan. Disebutkan dalam UU tersebut bahwa Ketahanan Pangan

Dari kutipan pengertian diatas memang sudah sangat jelas bahwa memang manusia sangat membutuhkan pangan untuk bertahan hidup dan kualitas diri. Dua point ini yang mengembangkan manusia. Jika memang Indonesia ingin bercita-cita tinggi di tahun 2045 harus memahami bahwa pangan yang utama untuk di perbaiki. Bukan malah melemparkan segala kesalahan terhadap rakyat itu sendiri. Harus paham dulu baru menyalahkan dan kambing hitam juga akan jelas. Kalau di awal langsung untuk menyalahkan yang jelas nantinya formula akan tinggal kenangan untuk di dapatkan.

Sangat jelas memeng bahwa ketahan pangan menjadi kesulitan Negara sekarang. Bagaimana tidak, jika melihat angka penduduk yang kian meningkat tak terkendalikan. Hal ini lah menjadi factor yang amat mempengeruhi ketahanan pangan. Semakin meningkatnya penduduk membuat jatah pangan juga harus bertambah. Maka wajar saja pembahasan ketahan pangan menjadi hal yang sangat menarik untuk di bahas. Karena dampak yang ditimbulkan juga sangat banyak menyentuh nilai-nilai dari kualitas masyarakat nantinya

Dampak buruk dari kekurangan pangan itu bisa menyentuh banyak hal. Dampak yang sangat besar ialah mengenai bagian social dan politik. Krisis pangan menjadi momok yang amat menakut di Indonesia. Masyarakat Indonesia berada di peringakat 4 di dunia penduduk terbanyak yang berada di angka 280 jt jiwa. Sehingga seringkali kasus ini menjadai gorengan para politikus untuk memecah kesatuan bangsa ini.

Jika memang pangan hanya di jadikan semata untuk mencari elektabilitas diri, yah untuk apa ditanyangkan di media mau pun di televisi. Masyarakat hanya butuh hal kongrit untuk menyelesaikan masalah bukan mengangkat topic yang hanya untuk bernyanyi-nyanyi kemiskinan masyarakat. Iruni memang negeri yang mengaungkan negri kesatuan ini. Mungkin kiranya saya prof saya akan mengatakan bahwa negri ini memang Negara kesatuan, kesatuang untuk mencari manfaat-manfaat segelintir umat eh bukan segelintir tapi sekelompok yang hanya di puji dan di angkat namun enggan tuk melihat siapa yang mengangkat.

Kutipan Para ahli:

"Kekurangan pangan bukan sekadar persoalan lapar, tetapi juga ancaman bagi kualitas hidup. Tanpa nutrisi yang cukup, tumbuh kembang fisik dan kecerdasan individu akan terhambat, menciptakan lingkaran kemiskinan yang sulit diputus."Ucap Amartya Sen, Ekonom dan penerima Nobel

"Ketahanan pangan adalah fondasi kualitas manusia. Jika nutrisi tidak terpenuhi, kita tidak hanya kehilangan potensi generasi hari ini, tetapi juga masa depan yang lebih cerah." Ucap Kofi Annan, Mantan Sekretaris Jenderal PBB

Dari penjelasan diatas sudah menjawab kebobrokan pemerintah yang menyalahkan rakyatnya memiliki IQ yang sangat rendah. Padahal jelas sudah, lagi-lagi kalau memang faktor IQ sangat di pengaruh oleh sumber nutrisi pangan yang di dapatkan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun