Mohon tunggu...
Haslinda
Haslinda Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Universitas Muhammadiyah Malang

Mahasiswa Kesejahteraan Sosial

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Milad ke-109 Muhammadiyah, Optimis Hadapi Covid-19: Menebar Nilai Utama

29 November 2021   09:21 Diperbarui: 29 November 2021   09:25 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia, Muhammadiyah yang kini berusia 109 tahun telah menorehkan banyak kontribusi bagi bangsa dan dunia Islam. Dalam memperingati Milad Muhammadiyah ke-109  kali ini tema yang diusung adalah Optimis Hadapi Covid : Menebar Nilai Utama. Tema ini diambil karena melihat Indonesia pada saat ini sedang dilanda Covid-19 sejak bulan Maret 2020. Dalam kurun waktu kurang lebih satu tahun, Indonesia menghadapi pandemic covid-19, pemerintah juga telah mengeluarkan kebijakan-kebiajakn  untuk mengurangi angka positive covid-19 dan agar segera terbebas dari pandemic ini.

Pada perayaan Milad Muhammadiyah ke-109 ketua umum Pusat Pimpinan  Muhammadiyah Prof. Haedar Nasir menyampaikan pidatonya. Dalam pidatonya, beliau mengajak seluruh bangsa Indonesia untuk tetap optimis dalam menghadapi Covid-19. Beliau juga mengatakan bahwa dalam menghadapi pandemi saat ini harus bersikap sigap dan ikhtiar, serta bersungguh-sungguh dalam memanfaatkan kesempatan yang ada agar segera terbebas dari pandemi Covid-19.

Selain sikap optimis, hal penting lainnya adalah menebar nilai utama. Nilai - nilai tersebut diantaranya adalah nilai ketauhidan untuk kemanusiaan, nilai pemuliaan manusia, nilai persaudaraan dan kebersamaan, nilai kasih sayang, nilai tengahan, nilai kesungguhan berikhtiar,  nilai keilmuan, nilai kemajuan.

  • Nilai tauhid untuk kemanusiaan, dari musibah covid-19 dapat dipetik hikmah untuk menguatkan tauhid kaum beriman. Tauhid adalah ajaran multidimensi, baik vertikal hubungangan dengan Allah maupun horizontal dalam relasi kemanusiaan dan alam semesta.
  • Nilai pemuliaan manusia, pandemic covid-19 memberikan arti tentang pentinganya memuliakan manusia, jiwa manusia agar dihargai dan diselamatkan sebaliknya jangan disia - siakan dan direndahkan. Islam menempatkan manusia fi ahsani taqwim makhluk sebaik -- baiknya ciptaan Tuhan. Karenanya manusia sendiri harus bermartabat serta jangan saling menghinakan dan menganut paham yang merendahkan.
  • Nilai persaudaraan dan kebesamaan, pandemi covid-19 adalah masalah bersama. Setiap orang tidak bisa egois dan merasa bebas dari wabah. Diperlukan jiwa bersaudara dan kebersamaan dalam menghadapi covid-19. Jika ditanggung bersama akan lebih mudah sebagaimana pepatah, berat sama  dipikul ringan sama dijinjing.
  • Nilai kasih sayang, pandemic covid-19 mengajarkan kita untuk memiliki sikap hidup welas asih terhadap sesama. Islam mengajarkan tarahum atau cinta kasih yang lahir dari nilai Ihsan, ukhuwah, silaturahmi dan ta'awun dalam wujud kepedulian, empati, simpati, kerjasama dan kebersamaan.
  • Nilai tengahan atau moderat, muhammadiyah dalam menghadapi pandemi covid-19 mengembangkan sikap tengahan yakni pandangan yang adil. Muhammaditah berusaha mengembangkan nilai tengahan yang memiliki prinsip dan autentik tanpa merasa paling moderat.
  • Nilai kesungguhan berikhtiar atau berusaha, berusaha mengatasi pandemi covid-19 merupakan komitmen dan tanggung jawab bersama. Konsistensi melaksanakan kebijakan pemerintah, disiplin menjalankan protocol kesehatan oleh seluruh warga, melakukan vaksinasi dan berbagai langkah lainnya yang merupakan keniscayaan dalam mengatasi pandemi covid-19 ini.
  • Nilai keilmuan, pandemi covid-19 meniscayaan pentingnya manusia bersandar pada ilmu, ilmu yang mencerdaskan mencerahkan kehidupan.
  • Nilai kemajuan, pandemi covid-19 meniscayakan manusia untuk belajar memahami masalah secara mendalam dan luas, serta membangkitkan diri untuk maju pasca musibah.

Nilai - nilai utama tersebut dapat dijadikan dasar orientasi dalam menyikapi pandemi, sekaligus mengembangkan sikap luhur pasca pandemi karena sangat bermakna bagi kehidupan bersama umat manusia.

Selain nilai - nilai utama, Prof. Haedar Nasir juga menyampaikan pesan. Pertama beliau berpesan untuk seluruh masyarakat agar terus menjaga semangat optimisme, menjaga nilai-nilai kebersamaan dan menghindari nilai-nilai yang merusaknya. Kedua, Beliau mengajak masyarakat untuk mengembangkan nilai-nilai utama dengan semangat ta'awun dan semangat kebhinekaan. Ketiga, beliau mengajak seluruh tingkatan sosial untuk ikut berpartisipasi dalam mempersatukan Indonesia. Kemudian pesan yang terakhir yaitu beliau meminta kepada masyarakat agar dalam mempertahankan kesatuan Indonesia ini dapat dijadikan sebagai komitmen dalam jangka panjang.

Menjadi salah satu organisasi yang memajukan dan mencerahkan bangsa Indonesia, Muhammdiyah memiliki peran penting dalam berbagai bidang, salah satunya adalah bidang keilmuan. Pada masa pandemic covid-19 Muhammadiyah menjadi salah satu pilar yang menopang bangsa Indonesia. Sejak awal pandemic Muhammadiyah telah berkonstribusi dan konsisen dalam menangani pandemic covid-19.

Muhammadiyah menjalankan peranyang berkemajuan dan mengerahkan potensi secara teroganisir tanpa pamrih serta memanfaatkan kepemilikan usaha milik Muhammadiyah dengan tulus. Contoh sosial seperti mengoptimalkan pemanfaatan lebih dari 117 rumah sakit, 63 perguruan tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah untuk membantu masyarakat yang terpapar covid-19 , mendampingi, menguatkan dan mencerahkan umat serta melakukan ikhtiar medis dengan mendisiplinkan dalam penerapan protokol kesehatan.

 Muhammadiyah juga tercatat telah berkontibusi secara maksimal dalam menangani pandemi Covid-19 baik dalam aspek kesehatan, keagaaman dan sosial ekonomi. Peran Muhammadiyah tersebut sangat signifikan, sehingga tanpa peran Muhammadiyah sebagai penyokong kekuatan yang mandiri dan berintegritas makan akan menjadi kevakuman bagi Indonesia. Bentuk kontirbusi oraginsasi Muhammadiyah ini yang perlu dijadikan tauladan dari pihak lain untuk bersama- sama mengatasi permasalahan pandemic Covid-19 yang masih terjadi sampai saat ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun