Mohon tunggu...
M NUR HASIM
M NUR HASIM Mohon Tunggu... lainnya -

" LAKUKAN SELAGI MASIH BISA "

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku dan Kau Dua namun Satu dalam Puasa

11 Agustus 2011   18:30 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:53 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sudah berapa banyak jumlah  puasa aku lupa tak terasa, setelah ku lihat kalender di dekat kamarku yang seperti surgaku,tempat aku berteduh tempat aku mengeluh pada sang pembuat semua ini ada dan tiada, ternyata puasa dah menginjak angka 11, angka yang sangat indah karena semua angka ya juga indah,namun angka 11 maknanya bagiku mengandung peringatan bahwa kita hidup ini haruslah menyatu jadi satu waluapun ada dua angka namun 1 , mungkin makna itu terasa biasa-biasa saja namun klo di kaji lebih dalam  mungkin maknanya sangatlah dalam.kenapa masih mungkin ..? karena tak semua bisa mengerti ,tergantung masing-masing pula , Jadi intinya walaupun 2 namun satu,tapi ya dua.DIA ya DIA  , kita ya kita . Hamba ya Hamba RAJA ya RAJA. Jadi semua pas pada tempatnya.

Hari ini pagi-pagi seperti biasa aku berangkat kerja,namun yang tidak biasa aku hari ini kerja dalam puasa bulan romadhon ,ya karena malam kurangnya aku waktu tidur gak seperti biasa pula aku bisa terkantuk-kantuk waktu aku berangkat kerja ,namun nikmat juga kok rasanya,di jalan mata ini sempoyongan namun masih tetep kuat kok ,toh hanya dalam waktu 15 menit aku juga dah nyampek tepat kerjaku,dengan selamat ,yaaa gak begitu jauh sekitar 15 km an lah…

Kerjaan dah menanti di depanku,seperih apapun mata ini,karena kurangnya waktu tidur,(karena malam hari untuk tirakat selagi masih bulan yang penuh berkah ini,karena hasilnya buat makanan ku kelak kalua telah tiada , namun bukan hasil tujuan dari apa yang aku lakukan , ) pagi ini dalam keadaan mata perih ,namun aku harus lakukan kerjaanku,di tempat kerjaku yang selalu aku belajar sadar akan sikap yang selalu andap asor ( rendah hati) , satu demi satu kerjaanku ku kerjakan hingga siang pun datang…

Sungguh indah ternyata tuhan menciptakan siang dan malam , namun belajarmenyamakan rasa siang sama aja dengan malam itu yang perlu proses panjang. Akir kata Karena padadasarnya dunia akherat itu sama rasanya….dunia ini adalah tempat perjalanan manusia ,proses manusia untuk menuju akherat ,yang pada akirnya dunia ini foto copy nya akherat kelak. Jadi ” dua sama dengan satu.” > “ satu sama dengan dua“ ……kita satu tapi ya dua …: ****selamat mencari pengertian nya****

( TELKOMSEL RAMADHANKU )

BY : CELOTEH ANAK JALANAN

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun