Mohon tunggu...
Hasfi Mutiara Insani
Hasfi Mutiara Insani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Psikologi

I am an analytical thinker who loves to create new ideas or thoughts for a change

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teliti Peran Komunikasi Keluarga dalam Menghadapi Impostor Syndrome Remaja, Tim PKM-RSH UPI Berhasil Lolos PIMNAS 2022

25 November 2022   17:14 Diperbarui: 18 Desember 2022   05:45 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Riset Universitas Pendidikan Indonesia (UPI Bandung) menggelar penelitian “Peran Komunikasi Keluarga Dalam Menghadapi Impostor Syndrome Remaja di Masa Pandemi Covid-19". Impostor Syndrome merupakan sebuah fenomena psikologis yang terjadi ketika seseorang seringkali meragukan atau juga merasa tidak pantas meraih pencapaian dan kesuksesannya sendiri. Penelitian ini dilatarbelakangi dengan ditemukannya fenomena impostor syndrome yang semakin berdampak buruk terhadap banyak orang utamanya anak usia remaja di masa pandemi COVID-19. Masa remaja merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak menuju dewasa. Pada fase tersebut kondisi mental seseorang masih labil dan belum sepenuhnya stabil karena keberlangsungan proses penyesuaian adaptasi secara internal dan eksternal. Usia remaja merupakan masa seseorang mencari jati dirinya serta memerlukan validasi. Seringkali keluarga tidak memahami kebutuhan anggota keluarganya yang berada di fase ini sehingga perlakuan dan komunikasi yang digunakan terhadap anak remajanya sering tidak tepat atau bahkan diabaikan. Adanya kebijakan work from home (WFH) membuat masyarakat harus melakukan seluruh aktivitas dalam rumah dan lebih banyak berinteraksi dengan lingkungan keluarganya. Terjadinya komunikasi yang buruk dengan keharusan untuk menjalankan kebijakan WFH ini berpeluang menimbulkan berbagai permasalahan psikologis yang berkaitan erat dengan dinamika fenomena-fenomenanya.

 Tim yang dibimbing oleh Dr. Wina Nurahayati Praja, M.Pd ini terdiri dari gabungan mahasiswa dengan dua jurusan dan rumpun ilmu sosial yang berbeda, diantaranya Abijar As’adillah Sudrajat (Ilmu Komunikasi 2021), Hasfi Mutiara Insani (Psikologi, 2019), Meiliani Maulidia Putri (Ilmu Komunikasi, 2021), dan Wilda Riva Fadhillah (Ilmu Komunikasi 2021). Hasil penelitian yang dilakukan oleh tim PKN-RSH UPI ini menunjukkan bahwa komunikasi keluarga memiliki peranan yang penting dalam menghadapi impostor syndrome.  

“Kami menemukan bahwa pola komunikasi keluarga memiliki peranan yang sangat penting, mulai dari keluarga sebagai support system, keluarga yang lebih mengedepankan nilai proses dibanding hasil, tidak banyak menuntut anak, dan keluarga yang selalu mengapresiasi apapun prestasi yang anak raih itu harus diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari guna mencegah Impostor Syndrome,” ujar Abijar. 

Setelah melewati serangkaian proses seleksi, tim Abijar dkk dinyatakan lolos untuk mengikuti Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke-35 Tahun 2022. Kabar ini tercantum dalam Surat Pengumuman dan Undangan Nomor 0887/J7.1/PN.00/2022 yang ditanda tangani oleh Kepala Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). “Kami tidak pernah menyangka bisa dapat kabar lolos Pimnas, karena seleksi nya sangat ketat terutama di PKP2 Eksternal,” tutur Wilda. 

Penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi untuk menambah khazanah keilmuan khususnya dalam bidang komunikasi dan psikologi, dengan mengangkat fenomena impostor syndrome, tim berharap kesadaran masyarakat akan kesehatan mental terutama pada remaja dan peran komunikasi keluarga sebagai garda terdepan bagi perkembangan mental anak lebih meningkat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun