Mohon tunggu...
Hasby Ilman Hafid
Hasby Ilman Hafid Mohon Tunggu... Guru - Santri

Pemuda penyuka kopi dan senja. Seorang introvet yang dipaksa menjadi ekstrovet. Memiliki kemampuan dasar berbahasa Arab, bisa desain grafis, nulis, editing video dan bikin konten. Novel pertamanya telah terbit dengan judul "My Humairah Girl"

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mengenal Komputer Kuantum

31 Desember 2022   08:41 Diperbarui: 31 Desember 2022   08:54 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Manusia semakin cepat dalam mengembangkan segala teknologi baru untuk mempermudah segala pekerjaan mereka, baru-baru ini muncul inovasi baru untuk menciptakan dan mengembangkan komputer Kuantum. Apa itu Komputer Kuantum? Komputer Kuantum adalah mesin yang menggunakan properti fisika Kuantum untuk menyimpan data dan melakukan perhitungan.

Komputer Kuantum ini memiliki keuntungan yang sangat besar dibandingkan dengan komputer pada umumnya bahkan super komputer sekali pun. Komputer klasik, yang meliputi telepon pintar dan laptop, menyandikan informasi dalam "bit" biner yang bisa berupa 0 atau 1. Dalam komputer kuantum, unit dasar memori adalah bit kuantum atau qubit.

Qubit dibuat menggunakan sistem fisik, seperti putaran elektron atau orientasi foton. Sistem ini dapat berada dalam banyak susunan yang berbeda sekaligus, sifat yang dikenal sebagai superposisi kuantum. Qubit juga dapat dihubungkan bersama menggunakan fenomena yang disebut keterikatan kuantum. Hasilnya adalah serangkaian qubit dapat mewakili hal yang berbeda secara bersamaan.

Misalnya, delapan bit cukup bagi komputer klasik untuk mewakili angka apa pun antara 0 dan 255. Tetapi delapan qubit cukup bagi komputer kuantum untuk mewakili setiap angka antara 0 dan 255 pada saat yang bersamaan. Beberapa ratus qubit terjerat akan cukup untuk mewakili lebih banyak angka daripada jumlah atom di alam semesta.

Dengan menggunakan prinsip-prinsip dasar Fisika modern, di sinilah komputer kuantum mendapatkan keunggulannya dibandingkan komputer klasik. Dalam situasi di mana terdapat sejumlah besar kemungkinan kombinasi, komputer kuantum dapat mempertimbangkannya secara bersamaan. Contohnya termasuk mencoba menemukan faktor prima dari bilangan yang sangat besar atau rute terbaik antara dua tempat.

Namun untuk saat ini, komputer Kuantum sangat sensitif: panas, medan elektromagnetik, dan tabrakan dengan molekul udara dapat menyebabkan qubit kehilangan sifat kuantumnya. Proses ini, yang dikenal sebagai dekoherensi kuantum, menyebabkan sistem macet, dan ini terjadi semakin cepat semakin banyak partikel yang terlibat.

Komputer kuantum perlu melindungi qubit dari gangguan eksternal, baik dengan mengisolasinya secara fisik, menjaganya tetap dingin, atau menyetrumnya dengan pulsa energi yang dikontrol dengan hati-hati. Qubit tambahan diperlukan untuk memperbaiki kesalahan yang merayap ke dalam sistem.

Saat ini komputer Kuantum masih dalam tahap pengembangan dan diperkirakan dapat di produksi masal pada tahun 2025 dengan total nilai investasi mencapai 2.5 milliar USD.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun