Mohon tunggu...
Puisi

Bagaikan Majas Paradoks

3 Januari 2017   21:59 Diperbarui: 3 Januari 2017   22:23 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

Berjalan menyusuri jalan setapak
Aku temukan bayangmu
Bayang yang telah pergi meniggalkanku
Ingin rasanya ku raih
Ingin rasanya ku peluk dirimu
Walau itu untuk sekali

Aku rasa Tuhan tak adil padaku
Kita dipertemukan tidak cukup lama
Tapi Tuhan memisahkan kita untuk selamanya
Kita dipisahkan oleh kematian
Yang masih tak kusangka
                                                            

Aku lanjutkan jalanku

Ditengah kebisingan konflik

Walau berat kaki untuk terus melangkah

Harus aku lewati keramaian ini

Tapi jiwaku sungguh sepi

Kosong !

Hampa !

Dan kini aku bagaikan majas paradoks

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun